Updating Results

Tiket.com

  • #1 in Hiburan, Hotel & Perjalanan
  • 1,000 - 50,000 employees

Emiya Fefayosa

"Lingkungannya enak banget dan sangat diverse, apalagi ditambah melihat employee warga negara asing, banyak yang masih muda juga jadi seru"

Perkenalkan dirimu dan latar belakangmu 

Perkenalkan nama aku Emiya Fefayosa, biasa dipanggil Miya. Saat ini, aku berkuliah di Telkom University jurusan Teknologi Informasi dari Angkatan 2019. Alhamdulillah, Puji Tuhan, bulan Maret nanti aku sudah wisuda. Selagi menunggu wisuda, bulan Agustus kemarin aku apply di tiket.com, dan diterima magang di bagian Software Quality Assurance.

Bagaimana proses seleksi yang untuk posisi Software Quality Assurance Intern di tiket.com?

Awalnya, aku lihat kakak tingkat yang posting di Linkedin kalau mereka sudah internship di tiket.com, kemudian aku tanyain ke mereka bagaimana cara applynya. Dan kemarin, internnya bebarengan sama program MBKM, tapi aku telat meminta surat persetujuan, jadi aku tidak bisa ikut MBKM. Aku mencari infonya di website tiket.com, dan aku apply lewat situ untuk intern di bagian SQA. Tahapan awal prosesnya, ada screening CV. Seminggu setelahnya, ada HR yang menghubungi untuk jadwal interview dan interviewnya full pakai bahasa inggris Di akhir sesi interview HR, HR langsung menanyakan jadwal interview user. Sebelum interview user, kita dikirim soal-soal yang berkaitan dengan pekerjaan dan kita disuruh untuk mengerjakannya. Kemudian untuk interview usernya, aku diwawancari oleh tech manager dari India dan pakai bahasa inggris juga, dan sekalian membahas soal yang kemarin dikirim dan ada studi kasus yang harus dipecahkan saat interview user.. Kemudian HR bakal chat lagi buat negosiasi gaji, dan mengarahkan untuk persiapan dokumen yang dibutuhkan dan akhirnya officialy diterima sebagai SQA intern di tiket.com.

Apa yang menjadi faktor pertimbanganmu saat memilih  posisi Software Quality Assurance Intern di tiket.com?

Yang pertama, karena tiket.com itu bisa remote. Jadi aku bisa kerja dari Bandung, gak harus ke Jakarta. Yang kedua, karena pengalaman intern  aku sebelumnya di bidang SQA juga, jadi aku ingin menambah pengalaman yang lebih bagus lagi untuk jenjang karir. Kemudian mendengar pengalaman/ hal yang diberikan tiket.com, karena tiket.com itu memberikan banyak benefit ke para internnya. 

Bagaimana pengalamanmu ketika bekerja sebagai Software Quality Assurance Intern di tiket.com?

Pengalaman selama internship di tiket.com pastinya seru banget. Waktu itu aku juga masuknya bareng-bareng sama intern yang dari MBKM, jadi banyak banget anak-anak kuliahan yang masih muda. Setiap bulan itu juga ada acara opsional yang bisa diikuti baik dari kantor ataupun online. Kemarin aku pernah ikut acara Software Quality Upgrade Assurance Development Program (SQUAD Programme), dan kerasa banget lingkungannya enak banget, seperti diverse, apalagi ditambah melihat employee warga negara asing, banyak yang masih muda, ada yang umur 25-30 dan ada juga yang senior. Jadi kalau kita ngobrol, berasa banget bahwa kita diajarin.

Bagaimana  training/pelatihan yang kamu dapatkan di posisi ini?

Satu bulan pertama kita diajarin dulu sebelum dikasih tugas yang benar-benar studi kasus. Kita juga punya mentor, di tiap awal bulan selalu meeting dengan mentor. Bagaimana cara kerja ataupun jobdesc kita,, apa saja tools yang kita pakai, dan hal-hal penting apa yang harus diperhatikan di tiket.com.

Apa saja tugas utama dan lingkup kerja mu sebagai Software Quality Assurance Intern di tiket.com?

Job Desc di Software Quality Assurance, yang paling penting itu kita harus memastikan bahwa produk-produk ataupun aplikasi atau inovasi baru yang mau diluncurkan harus sudah layak untuk user tiket.com. Misalnya, ada inovasi buat meluncurkan tiket poin, kita harus memastikan codingan dari tiket point itu udah benar gak ya, apakah hitungannya sudah pas? Kalau misalnya user transaksi 1 juta, apakah benar mereka akan mendapatkan 1000 point? Soalnya, mungkin dari developer bisa saja melakukan kesalahan. Jadi SQA itu yang memeriksa hasil kerja dari developer sebelum produknya benar-benar dirilis. Kita juga buat dokumentasi dari pekerjaan-pekerjaan kita dalam bentuk test case.

Menurutmu, apa saja hal yang kamu sukai sebagai Software Quality Assurance Intern di tiket.com?

Kalau sukanya, lumayan banyak. Yang pertama, tiket.com itu memberikan fasilitas yang banyak banget buat intern. Seperti boarding kit, berisi tumbler, buku, kartu e-toll yang sudah berisi saldo, hoodie, kaos, banyak sih, mereka royal banget walaupun intern. Kemudian ada jamuan makanan, misalnya saat dinner akhir tahun, intern pun diajak dan dibayarin makannya. Kalau main ke kantor, ada makan siang dan cemilan gratis. Jadi kalau main ke kantor, udah pasti gak kelaparan. Dan bisa kerja remote juga.

Menurutmu, apa saja hal yang kamu kurang sukai /kekurangan sebagai Production Software Quality Assurance Intern di tiket.com?

Yang kurang disukai lebih ke masalah personal. Sebenarnya menurutku, walaupun kerjaan remote itu enak banget, tapi banget tantangannya untuk manajemen waktu. Jadi aku suka kewalahan sendiri mengatur waktu saat kuliah dan menyusun tugas akhir. Ada juga saat dimana aku pingin tidur aja, padahal kalau misalnya pergi ke kantor, cobaan untuk tidurnya gak sebesar itu.

Gaji dan Benefit Software Quality Assurance Intern di tiket.com?

Buat aku sendiri, gajinya memenuhi ekspektasi. Karena dari awal harapannya hanya keterima aja udah senang banget. Ternyata, tiket.com ngasih tawaran 150 ribu per hari. Untuk perhitungannya, kita harus isi link google form absen, dan jumlah kehadiran kita dikalikan dengan nominal tersebut. Umumnya kantor  biasanya gajian tanggal 25, tapi tiket.com suka memberikan gaji lebih awal seperti tanggal 20.

Saran untuk para Fresh Grad/Mahasiswa yang ingin apply sebagai Software Quality Assurance Intern di tiket.com?

Yang pertama, sesuai dengan pengalaman aku, jangan takut dan jangan minder untuk mencoba. Di awal harus yakinin diri, yang penting coba aja dulu. Yang kedua, karena gerbang utama kita di CV buat ke tahap selanjutnya, kita usahakan CV kita bagus dan keywordnya berkaitan dengan jobdesc. Misalnya, SQA dapat memahami test case, lalu kita buat keyword tersebut ke CV. Lalu, kita usahain all out di wawancara, dan pelajari bahasa inggris. Satu hal lagi yang aku notice, di start up itu wawancara tidak yang terlalu kaku, jadi kita santai aja, banyakin senyum tapi tetap sopan (semi-formal). Terakhir, jangan lupa minta feedback pada saat interview, jadi tanyakan kekurangan kalian sehabis user atau HR interview.