Updating Results

Jobseeker Tips; Perlukah Memiliki Portofolio untuk Melamar Kerja?

Asa Citra

Careers Commentator
Pahami pentingnya membuat portofolio serta pelajari manfaat dan tips dalam menyusunnya untuk memudahkanmu dalam mencari kerja dan mengembangkan karir.

Terkadang, memiliki portofolio adalah lebih dari sekedar butuh atau tidak butuh saja. Jika dibuat dengan baik, portofolio bisa membantu melancarkan jalan karirmu secara jangka panjang. Di artikel ini, kamu bisa mempelajari segala hal yang perlu kamu ketahui tentang portofolio.

Apa Itu Portofolio?

Portofolio adalah satu jilid dokumen yang memuat segala data dan dokumentasi dari hasil kerja terbaikmu. Dokumen ini akan menjadi bukti atas segala pencapaian dan keahlianmu. Sebuah portofolio biasanya memuat data-data sebagai berikut:

  • Resume
  • CV
  • Salinan ijazah dan transkrip nilai
  • Salinan sertifikat dan bukti keahlian lain
  • Surat rekomendasi
  • Dokumentasi dan informasi mengenai hasil pekerjaan atau proyek yang pernah dilakukan

Resume perlu diletakkan sebagai halaman pertama sebagai ringkasan yang mewakili isi dari seluruh portofolio. CV menjelaskan kronologis riwayatmu dalam bidang akademis dan profesional. Penjelasan lebih lanjut tentang perbedaan resume dan CV bisa kamu cek di artikel berikut ini.

Ijazah, transkrip nilai, sertifikasi, dan rekomendasi berperan untuk membuktikan kualifikasi yang tercantum pada resume dan CV.

Yang menjadi fokus utama sebuah portofolio sebenarnya adalah galeri kumpulan hasil pekerjaan. Bagian ini bisa kamu buat per project agar lebih sistematis. Setiap ulasan project sebaiknya memuat informasi dasar project, foto dokumentasi, serta poin-poin pencapaian yang kamu banggakan dari project tersebut.

 Apakah Portofolio Selalu Diperlukan?

Pada beberapa bidang industri, portofolio sangat diperlukan dan kerap diminta sebagai syarat wajib saat melamar pekerjaan. Portofolio juga kerap digunakan individu atau badan usaha yang berusaha meyakinkan klien untuk menggunakan jasa mereka. Hal-hal berikut umumnya berlaku pada bidang industri kreatif atau semi-kreatif, misalnya desain produk, arsitektur, dan fotografi. 

Pada bidang non-kreatif, pihak perusahaan yang membuka rekrutmen memang hampir tak pernah mensyaratkan portofolio untuk para pelamar kerja. Akan tetapi, tidak ada salahnya juga bagimu untuk menyiapkan dan melampirkannya dalam berkas lamaranmu. Karena, portofolio yang bagus akan membantumu membuka dan memuluskan jalanmu mendapatkan pekerjaan. 

Apa Saja yang Ada Manfaat Portofolio Dalam Job Seeking?

Baik itu di bidang industri kreatif maupun bukan, adanya portofolio bisa membawa berbagai dampak positif dan kemudahan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Kesan Profesional

Memiliki portofolio menunjukkan bahwa kamu bersedia memang bersungguh‐sungguh dengan niatmu untuk berkarir. Dengan meluangkan waktu, usaha, dan inisiatif untuk membuat portofolio, perusahaan akan menangkap kesan bahwa kamu juga akan bekerja secara optimal jika diterima bekerja nantinya.

2. Tampak Menonjol Ketimbang Kandidat Lain

Portofolio memudahkanmu untuk memamerkan potensi dan pencapaianmu. Dengan portofolio yang mengesankan, tentunya kamu sudah akan memiliki poin plus dibanding kandidat lainnya. Ini akan menjadi awal yang bagus untuk menjalani tahapan seleksi berikutnya.

3. Membantu Memantau Progress

Menyusun portofolio akan membuatmu mereview segala hal yang telah kamu kerjakan. Dari situ, kamu bisa melihat seberapa jauh kamu sudah berkembang, mencari tahu apa lagi yang perlu dikembangkan, serta menentukan ke arah mana kamu ingin memfokuskan pengembangan dirimu. Manfaat ini tentu akan semakin optimal bila kamu rajin melakukan update pada portofoliomu.

4. Memudahkan Kenaikan Karir

Perlu kenaikan jabatan atau gaji? Gunakanlah portofolio sebagai bukti atas apa saja yang telah kamu berikan untuk perusahaan, dan sejauh apa kamu sudah mengalami peningkatkan kualitas skill. Bukti yang autentik dan rapi semacam ini cenderung mampu memberikan pengaruh yang tidak terpatahkan.

Tips Menyusun Portofolio yang Efektif

Karena terdiri dari banyak dokumen, portofolio harus diatur sedemikian rupa agar tetap menarik dan nyaman dibaca. Tentu saja, portofolio juga harus efektif dalam menunjukkan kualifikasi dan potensimu. Untuk itu, kamu bisa mencoba berbagai tips berikut ini:

1. Ringkas Namun Lengkap

Memang, tidak ada ketentuan khusus mengenai seberapa banyak jumlah halaman yang boleh kamu gunakan untuk portofolio. Kamu sendiri juga perlu membuat portofoliomu selengkap mungkin agar lebih komprehensif dalam menunjukkan kualitasmu. Namun, pastikan untuk tidak bertele-tele dalam menyusunnya. Buatlah dokumennya padat dengan data-data penting saja.

2. Pilih Karya Terbaik

Tidak perlu mencantumkan hasil pekerjaan yang kamu anggap kurang membanggakan karena tujuan utama portofolio memang untuk menonjolkan kualitasmu. Pilihlah beberapa saja yang paling rumit dan menunjukkan keahlianmu secara optimal. Seleksi seperti ini juga sangat disarankan jika hasil karyamu terlalu banyak dan mirip-mirip untuk menghindarkan pihak recruiter dari rasa bosan saat memeriksa dokumenmu.

3. Jangan Dilebih-Lebihkan

Klaim yang berlebihan atau informasi yang tidak akurat dalam portofolio pasti akan ketahuan. Hal itu justru akan membuatmu tidak bisa dipercaya, sehingga besar kemungkinanmu untuk tidak diloloskan ke tahap berikutnya. Oleh sebab itu, tulis saja apa adanya sesuai kenyataan dan maksimalkan potensimu di situ. 

4. Perhatikan Format dan Desain

Portofolio bisa cukup memakan waktu untuk disimak sampai selesai. Oleh karena itu, kamu harus membuatnya nyaman dan menarik untuk dibaca. Format dokumen harus rapi dan sistematis. Desain pun sebaiknya tidak terlalu mencolok agar nyaman dipandang berlama-lama. Jika berupa soft copy, pastikan bahwa format dokumen sudah dalam ukuran A4 sehingga memudahkan jika akan di-print.

5. Update Secara Berkala

Skill pasti akan berkembang seiring waktu, apalagi jika kamu mendapatkan pekerjaan yang cukup menantang. Maka, portofoliomu pun sebaiknya diperbarui dengan memasukkan proyek-proyek baru. Kamu juga bisa menghapus konten lama yang levelnya masih terlalu pemula. 

6. Portofolio Tailoring untuk Pekerjaan Tertentu

Pada beberapa lamaran pekerjaan, peluangmu untuk lolos bisa jadi lebih tinggi bila kamu melakukan portfolio tailoring. Misalnya adalah ketika kamu melamar kerja di biro arsitek yang memiliki spesialis tertentu, atau bekerja sebagai web developer di sub-bidang khusus. Cara melakukan portfolio tailoring kurang lebih sama dengan resume tailoring

7. Bawa Hardcopy pada Sesi Interview

Trik yang satu ini terbukti efektif untuk meninggalkan kesan positif yang sangat kuat. Hardcopy untuk dipegang pihak interviewer akan mendorongnya untuk melihat semua potensimu dalam waktu singkat, yang tentunya akan semakin mengesankan lagi jika konten portofoliomu kemudian menjadi topik bahasan selama interview berlangsung. 

Menyusun portofolio memang membutuhkan waktu dan kehati-hatian. Namun, semua itu tidak akan sia-sia. Bahkan, kalangan profesional yang sudah banyak pengalaman pun masih rajin memoles portofolio mereka secara berkala untuk menjaga reputasi dan kualifikasi mereka. 

Artikel terkait
Cara Membuat CV Untuk Magang & Fresh Graduate
Panduan terlengkap menulis CV untuk mahasiswa dan Fresh Graduate
10 Tips Magang Sambil Kuliah Biar Lebih Produktif
Berikut ini merupakan tips magang sambil kuliah agar kamu bisa lebih produktif dalam menjalaninya.
10 Cara Mengembangkan Soft Skill, Mahasiswa Tingkat Akhir Wajib Tahu!
Ketahui apa saja cara untuk mengembangkan soft skill mahasiswa yang sudah berada di tingkat akhir, biar bisa lebih siap …
Cara Membuat CV Untuk Magang & Fresh Graduate
Panduan terlengkap menulis CV untuk mahasiswa dan Fresh Graduate
10 Tips Magang Sambil Kuliah Biar Lebih Produktif
Berikut ini merupakan tips magang sambil kuliah agar kamu bisa lebih produktif dalam menjalaninya.
10 Cara Mengembangkan Soft Skill, Mahasiswa Tingkat Akhir Wajib Tahu!
Ketahui apa saja cara untuk mengembangkan soft skill mahasiswa yang sudah berada di tingkat akhir, biar bisa lebih siap …