Saat orang-orang tahu kamu kuliah jurusan psikologi, pasti banyak yang beranggapan kamu bisa menebak karakter atau membaca pikiran seseorang. Gak sedikit juga yang langsung curhat masalah hidupnya, berharap kamu bisa memberi saran. Mereka pasti berpendapat bahwa setelah lulus, kamu akan menjadi psikolog yang menyediakan jasa konsultasi.
Padahal ilmu psikologi itu sangat luas dan memiliki banyak bidang. Dengan demikian, lapangan pekerjaan yang tersedia untuk lulusannya pun terbuka lebar, sesuai minat yang kamu pilih.
Sederhananya, psikologi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia. Ilmu tersebut dapat diterapkan ke berbagai bidang, dan tentu dibutuhkan oleh banyak perusahaan.
Nah, apa saja sih profesi yang bisa dipilih oleh fresh graduate psikologi? Berikut beberapa contohnya:
Profesi terpopuler untuk mahasiswa psikologi. Bila ingin menjadi seorang psikolog, maka kamu harus mengambil program S2 Profesi Psikolog. Profesi ini pun memiliki banyak bidang konsentrasi, mulai dari psikolog klinis, psikolog pendidikan, psikolog sosial dan sebagainya.
Kamu akan bertugas untuk menangani kasus-kasus kejiwaan seseorang, dengan melakukan serangkaian observasi dan analisis sehingga menghasilkan suatu diagnosis serta penanganan. Seorang psikolog dapat bekerja di sebuah perusahaan, klinik, atau membuka praktek sendiri. Biasanya, biaya sesi terapi dihitung secara per jam.
Kalau kamu ingin memasuki dunia corporate, kamu bisa menjadi bagian dari divisi HRD. HRD di sebuah perusahaan besar akan menangani segala hal yang berkaitan dengan karyawan. Mulai dari hubungan antar perusahaan dan pegawai, rekrutmen, bonus dan penggajian, hingga training & development.
Dengan menjadi staf HR, kamu bisa bekerja di perusahaan manapun di berbagai sektor, karena setiap perusahaan yang memiliki karyawan pasti membutuhkan HRD.
Bekal pemahaman mengenai perilaku manusia bisa memberimu kesempatan untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).
Seorang terapis akan membantu menganalisis perilaku serta perkembangan anak yang memiliki hambatan dalam bicara dan belajar (atau pengidap autisme). Setelah itu, ia akan bertugas untuk mengoptimalkan fungsi otak dan mengendalikan perilaku si anak, agar dapat menjalani kehidupan normal di tengah masyarakat.
Tertarik dengan bidang pendidikan? Meskipun bukan dari jurusan ilmu pendidikan, lulusan psikologi pun dapat bekerja di sekolah-sekolah sebagai guru Bimbingan Konseling (BK).
Tugasnya tidak hanya sekedar menjadi ‘teman curhat’ dan mengurus para pelajar ‘bandel’ yang suka bolos atau tawuran saja, lho. Seorang guru BK juga bertugas untuk mengarahkan minat dan bakat siswa, memilih jurusan perguruan tinggi, melakukan psikotes atau tes IQ, hingga menangani anak-anak yang memiliki gangguan belajar.
Meskipun mirip-mirip, profesi konselor berbeda dengan psikolog. Kalau psikolog memberikan diagnosis atau analisis secara mendalam, konselor lebih berkonsentrasi pada fungsi konseling dengan memberikan saran atau solusi bagi para kliennya.
Bila psikolog wajib memiliki gelar S2, kamu bisa menjadi seorang konselor cukup dengan gelar S1. Namun, kamu tetap harus mendalami bidang konseling yang kamu pilih dengan mengumpulkan sertifikasi serta pengalaman.
Selain konselor pendidikan (Guru BK) yang telah kita bahas di poin sebelumnya, ada banyak bidang yang bisa dipilih seperti konselor kejiwaan, pernikahan, karir dan kepribadian. Selain bekerja untuk perusahaan atau lembaga sosial, kamu pun bisa membuka praktek sendiri.
Kalau kamu hobi ‘tampil’ dan memiliki skill public speaking di atas rata-rata, maka kamu berpotensi menjadi seorang trainer atau motivator. Banyak kantor atau perusahaan yang mengadakan sesi training bagi para karyawannya sebagai sarana pengembangan diri.
Topik training atau workshop yang diadakan pun beragam, mulai dari soal mental health, work-life balance, literasi finansial, teamwork dan sebagainya. Materi yang diberikan tentu harus berkualitas dan informatif, berdasarkan ilmu serta teori yang telah kamu dalami.
Atau sebutan kerennya, ‘Profiler’. Kamu akan bekerjasama dengan aparat penegak hukum dalam proses penyidikan dan interogasi.
Profesi ini memang cukup menantang, karena kamu akan dihadapkan pada berbagai kasus kejahatan. Tugasmu adalah meneliti serta mengembangkan profil pelaku tindak kriminal berdasarkan teori psikologis.
Bagi kamu yang ingin menjadi peneliti, bisa bergabung dalam tim R&D di sebuah perusahaan. Kamu akan terlibat dalam proses perancangan dan pengembangan sebuah produk.
Suatu produk akan diuji manfaat serta penggunaannya, dari sisi pola pikir dan kebiasaan konsumen. Dengan demikian, data-data tersebut dapat digunakan untuk mengoptimalkan kepuasan pembelinya.
Untuk memastikan kepuasan pelanggan serta penyediaan layanan berkualitas, peran customer relation diperlukan setiap perusahaan yang menjual barang dan jasa.
Pemahaman mengenai perilaku dan sifat manusia, atau dalam hal ini konsumen, membuat profesi ini cocok bagi para lulusan psikologi. Dengan memahami keinginan, keluhan, atau keraguan para konsumennya, para customer relation officer diharapkan dapat memecahkan segala permasalahan dalam penjualan.
Selain profesi-profesi yang dijelaskan pada poin-poin di atas, masih banyak prospek karir yang dapat dipilih oleh fresh graduate bidang psikologi. Mulai dari Public Relations (PR) Officer, jurnalis, dosen, penulis dan sebagainya.
Kemampuan untuk memahami manusia dan segala perilakunya akan selalu dibutuhkan oleh berbagai industri. Jadi, terus kembangkan kemampuan dan kenali potensimu, untuk menjajaki jenjang karir yang kamu inginkan.
Selain penguasaan ilmu teori, ada beberapa soft skill yang harus selalu diasah oleh lulusan psikologi agar semakin sukses di karir pilihannya.
Soft skill inilah yang nantinya akan membedakanmu dari rekan-rekan lain dengan gelar yang sama, hingga pada akhirnya akan menaikkan ‘nilai jual’-mu. Berikut beberapa contohnya:
Karena akan berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai latar belakang, kamu harus pandai menempatkan diri untuk dapat berkomunikasi secara efektif.
Setiap pesan – baik opini, saran, atau informasi, harus dapat dikomunikasikan secara jelas dan mudah dipahami, sehingga dapat diterima oleh klienmu dengan baik.
Skill yang terdengar gampang tapi susah untuk diterapkan. Ada perbedaan makna antara kata ‘hearing’ dan ‘listening’. Sebagai seorang profesional di bidang psikologi, kamu harus menjadi ‘active listener’.
Pendengar yang aktif bukan hanya menerima informasi, tapi juga mencernanya dengan baik, mengamati komunikasi non-verbal yang tersirat, serta menyiapkan respons yang tepat.
Empati adalah kemampuan untuk mengerti perasaan seseorang seseorang, dengan memposisikan diri kita sebagai orang tersebut untuk memahami perspektifnya.
Dengan memiliki empati, kita akan lebih mudah untuk memahami masalah yang dihadapi orang lain, untuk memberikan solusi yang tepat dan bermanfaat.
Selain penting dikuasai oleh para profesional bidang psikologi, problem solving skill memang dibutuhkan di semua profesi. Kamu akan selalu dituntut menganalisis sebuah masalah, untuk memecahkannya dengan solusi terbaik.
Untuk kalian sarjana psikologi yang baru lulus atau sedang mencari pekerjaan, mulailah browsing lowongan pekerjaan untuk fresh graduate psikologi di Prosple dan selalu update akan perkembangannya.
Apapun profesi pilihanmu, tetaplah fokus untuk mengembangkan skill dan kemampuanmu, agar dapat mencapai karir impianmu. Masih bingung dengan rancangan karirmu di masa depan? Simak artikel perencanaan karir lainnya, untuk mendapatkan berbagai insight menarik! Happy career planning and job hunting, tetap semangat!
Related links
Lowongan kerja fresh graduate psikologi
Lowongan kerja management trainee
Lowongan kerja fresh graduate Manajemen & Bisnis
Lowongan kerja fresh graduate Perbankan & keuangan
Lowongan fresh graduate di Jakarta
Lowongan fresh graduate di Bandung
Lowongan fresh graduate di Yogyakarta
Lowongan fresh graduate di Surabaya