Industri barang dan jasa telah berkembang pesat sejak memasuki era digital. Di zaman yang serba otomatis, muncul kekhawatiran bahwa peran pekerja manusia akan digantikan oleh robot dan komputer.
Nyatanya, Revolusi Industri yang sedang terjadi justru membutuhkan banyak SDM berkualitas untuk mendukung pembangunan di berbagai sektor.
Pada dasarnya, revolusi industri adalah suatu periode yang menandai berubahnya cara produksi suatu barang atau jasa. Kalau kamu ingat pelajaran sejarah di sekolah dulu, Revolusi industri 1.0 di Britania Raya dimulai dari penemuan mesin uap, dilanjutkan dengan Revolusi Industri 2.0 yang menggunakan tenaga listrik.
Pada tahun 70-an, Revolusi Industri 3.0 terjadi dengan terciptanya sistem komputerisasi dan otomatisasi. Perubahan proses pengolahan sumber daya dari setiap revolusi yang terjadi pun mempengaruhi berbagai sektor, mulai dari ekonomi, politik, hingga sosial budaya.
Nah, Revolusi Industri 4.0 yang sedang terjadi kini melibatkan kolaborasi antara teknologi otomatisasi dan teknologi informasi. Situs kominfo.go.id menyebutkan bahwa ada lima pilar utama dalam perkembangan industri era digital, yaitu:
IoT adalah sebuah sistem atau teknologi yang menjalankan fungsinya melalui komunikasi data pada jaringan internet, tanpa membutuhkan koneksi antar manusia atau manusia dengan internet.
Big Data merupakan sekumpulan data dengan jumlah atau volume sangat besar, baik terstruktur maupun tidak, yang sulit untuk diproses dengan sistem pengolahan data konvensional. Dalam penggunaannya, Big Data dapat dianalisis untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan maupun strategi bisnis yang lebih baik.
AI atau kecerdasan buatan merujuk pada sebuah program komputer yang dirancang mengikuti pola pikir manusia, dengan mempelajari data yang diterima secara berkesinambungan.
Cloud Computing atau komputasi awan adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai tempat penyimpanan, pengolahan dan akses data.
Additive manufacturing merupakan sebuah inovasi terbaru dalam industri manufaktur modern, menggunakan teknik 3D printing. Teknologi tersebut memungkinkan sebuah desain gambar digital diwujudkan menjadi benda nyata dalam skala ukuran tertentu.
Tak bisa dihindari, gabungan teknologi informasi dan otomatisasi perlahan akan menggantikan peran manusia dalam proses produksi. Loh, lalu apakah lapangan kerja akan berkurang? Tentu tidak. Karena setiap sistem atau teknologi tentu membutuhkan manusia dalam proses penciptaan, pengembangan serta penerapannya.
Menurut riset McKinsey, revolusi industri di Indonesia memang dapat membuat pekerjaan 23 juta orang tergantikan oleh mesin. Namun perkembangan industri yang semakin pesat akan menciptakan 46 juta lapangan kerja baru hingga tahun 2030, termasuk profesi-profesi yang belum pernah ada sebelumnya.
Ilmu engineering atau keinsinyuran (yang juga biasa disebut sebagai Ilmu Teknik) adalah salah satu bidang yang paling berperan penting dalam menyambut era revolusi industri ini. Ilmu Teknik memiliki banyak cabang, di antaranya Teknik Mesin, Teknik Informatika, Teknik Elektro, Teknik Robotika, Teknologi Informasi, dan masih banyak lagi.
Engineer atau insinyur adalah orang yang menerapkan ilmu-ilmu sains ke dunia nyata, untuk memecahkan suatu masalah. Dalam kesehariannya, para insinyur bekerja di tempat-tempat yang menggunakan teknologi untuk beroperasi, untuk mengembangkan serta menjalankan sistem yang kompleks.
Apakah kamu salah satu fresh graduate dari jurusan Ilmu Teknik yang disebutkan sebelumnya, atau memiliki keterampilan di bidang engineering? Wah, selamat ya, karena berarti kamu punya banyak potensi untuk mengembangkan karir di era ini.
Setiap industri yang sedang berkembang membutuhkan sejumlah engineer untuk merancang dan mengembangkan sistemnya. Jadi, bakal banyak lowongan pekerjaan untuk para insinyur atau engineer yang bisa kamu pilih.
Beberapa pekerjaan engineering bidang teknologi yang akan banyak dibutuhkan saat ini (dan tahun-tahun ke depan) antara lain:
Software engineer bertugas untuk merancang sebuah software sesuai kebutuhan user atau perusahaan. Bagaikan seorang arsitek, ia berperan dalam proses riset, desain, pengembangan, pengujian dan pemeliharaan (maintenance) sebuah sistem perangkat lunak atau aplikasi, agar dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Dengan mendalami profesi ini, selain perusahaan-perusahaan besar, kamu bisa memiliki kesempatan untuk bekerja di berbagai bisnis Startup yang sedang bertumbuh pesat dan semakin banyak jumlahnya.
Kita sudah membahas perihal ‘Big Data’ sebagai salah satu dari lima pilar utama dalam perkembangan teknologi digital. Nah, salah satu tugas seorang Data Engineer adalah mengumpulkan dan mengolah data-data tersebut. Kemudian, mereka akan membangun sebuah sistem atau infrastruktur sehingga data-data itu dapat digunakan oleh perusahaan.
Di era modern ini, profesi Data Engineer semakin banyak dibutuhkan oleh perusahaan berbasis digital. Tak hanya perusahaan IT, tapi juga perbankan, media, retail dan banyak lagi.
Penerapan AI dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui saat menggunakan smartphone. Mulai dari asisten digital seperti Siri dan Cortana, chatbot di e-commerce favoritmu, serta layanan musik dan film seperti Netflix atau Spotify yang dapat menyarankan genre hiburan sesuai seleramu. Bahkan, saat iseng scrolling media sosial, kamu selalu ‘diikuti’ oleh iklan-iklan yang muncul berdasarkan profilmu.
Kecerdasan buatan atau AI berperan penting dalam hal ini. Ia mengumpulkan dan mengolah informasi untuk kemudian ‘meniru’ perilaku penggunanya. Seorang AI Engineer bertugas untuk membangun dan mengoptimalkan AI pada suatu sistem atau aplikasi, agar dapat digunakan dalam kegiatan bisnis perusahaan.
Cloud computing adalah sebuah teknologi yang memungkinkan penyimpanan, pengolahan dan akses data secara online. Selama kebijakan WFH, banyak perusahaan memanfaatkan sistem ini agar para karyawannya dapat mengakses data pekerjaan mereka kapanpun dan di manapun.
Tugas cloud engineer meliputi membuat rancangan serta membangun struktur sistem cloud tersebut. Dalam pembuatan serta pengelolaannya, dibutuhkan beberapa engineer yang memiliki tugas berbeda, yaitu Cloud software engineer, cloud network engineer, dan cloud system engineer.
Smart Building atau bangunan pintar memiliki sistem yang dapat mengatur bagian-bagian di dalamnya secara otomatis. Mulai dari suhu, pencahayaan, sirkulasi udara hingga sistem keamanan, untuk memaksimalkan kenyamanan para penggunaannya.
Mardi Utomo, Ketua Umum Building Engineers Association (BEA), dikutip oleh cloudcomputing.id pun menyampaikan pentingnya penerapan industri 4.0 dalam berbagai sektor, termasuk bangunan, agar dapat memenuhi standar kelayakan dan kesehatan, terutama di era pandemi.
Menurut Mardi, “Operasional gedung yang efektif membutuhkan lebih banyak teknologi berbasis Internet of Things (IoT), terutama teknologi canggih dalam otomatisasi, digitalisasi, dan konektivitas data. Teknologi IoT yang telah digunakan oleh para operator gedung berupa Building Information Modeling (BIM) yang mencakup semua tahap pengembangan gedung mulai dari desain, konstruksi, commissioning, operasional dan pemeliharaan hingga renovasi.”
Penerapan Smart Building dapat dilihat pada gedung perkantoran, hotel, apartemen, mall, rumah sakit, hingga rumah pribadi atau Smart Home. Dengan semakin bertambahnya pembangunan gedung di kota-kota metropolitan Indonesia, tentu jasa instalasi Smart Building dan Smart Home pun akan semakin banyak dicari.
Sesuai namanya, cyber security engineer bertugas mengamankan sistem perangkat lunak, server, serta jaringan perusahaan. Bukan hanya melindungi dari serangan virus, tapi juga pencurian data, fraud, scam, dan berbagai kejahatan cyber lainnya.
Tim security engineer harus memasang perlindungan (firewall), menguji sistem keamanan serta menganalisis resiko yang timbul sehingga sistem operasional perusahaan dan kerahasiaan segala datanya dapat terjaga dengan baik. Untuk menghindari kerugian akibat cyber attack, tentu jasa cyber security engineer pun selalu dibutuhkan oleh perusahaan swasta maupun kantor pemerintahan.
Baca Juga: Dream Job! Inilah Program Management Trainee Yang Paling Diminati!
Selain profesi-profesi yang disebutkan di atas, masih banyak lagi profesi yang baru dan akan tercipta dari Revolusi Industri 4.0 bagi para lulusan teknik atau engineering. Jadi, buat para fresh graduate, jangan lupa untuk terus update akan berbagai lowongan untuk fresh graduate bidang engineering di Prosple.
Siapkan CV terbaikmu dan terus kembangkan keterampilanmu, untuk meraih karir yang kamu impikan. Bila masih membutuhkan informasi untuk merencanakan karirmu di masa depan, simak artikel-artikel menarik dan insightful di halaman Perencanaan Karir Prosple.
Originally published on Prosple Indonesia
Related links
Lowongan kerja bidang Engineering
Lowongan kerja fresh graduate IT
Lowongan kerja fresh graduate Manajemen & Bisnis
Lowongan kerja fresh graduate Perbankan & keuangan
Lowongan fresh graduate di Jakarta
Lowongan fresh graduate di Bandung
Lowongan fresh graduate di Yogyakarta
Lowongan fresh graduate di Surabaya