Updating Results

Bank Danamon

  • #12 in Perbankan & Keuangan
  • 1,000 - 50,000 employees

Aulia M. Widodo

"Fake it till you make it itu terkadang bagus, cuma kamu harus kira-kira juga ya, jangan sampai kebablasan"

Perkenalkan dirimu dan latar belakangmu 

Perkenalkan nama saya Aulia M. Widodo, lulusan marketing manajemen Universitas Airlangga, dan sekarang sedang bekerja di Bank Danamon. Untuk posisinya saya sudah bukan Danamon Bankers Trainee (DBT) lagi. Saya sudah lulus dari program trainee nya , dan sekarang penempatan di bagian branch network dengan posisi saya sebagai Sales Process Analyst. Untuk divisi saya ini tugasnya adalah membuat keputusan mengenai sales strategy dan operasional yang ada di kantor cabang Bank Danamon.

Bagaimana ceritanya kamu bisa mendapatkan kerja sebagai Danamon Bankers Trainee?

Jadi sebelumnya saya pernah bekerja di luar negeri hampir 2 tahun. Dan pada saat itu adalah pertama kali munculnya covid. Sehingga, ada pengumuman bagi Warga Negara Indonesia yang sedang ada di luar negeri dimohon untuk kembali lagi ke Indonesia. Jadi, saya balik ke Indonesia. Pada awalnya, saya mengira covid ini hanya beberapa bulan saja, eh ternyata lama juga. Sehingga, saya memutuskan untuk mencari kerja di Indonesia. 

Saya apply ke berbagai macam perusahaan yang skill nya cocok dengan profil saya , dan hingga akhirnya dapatlah di Bank Danamon ini sebagai Danamon bankers Trainee. Jadi, suatu hari, saya ditelpon oleh rekruter Bank Danamon menyatakan saya lolos ke tahap selanjutnya. Setelah mengikuti semua prosesnya, hingga akhirnya saya diterima di sini.

Bagaimana pengalamanmu ketika bekerja sebagai Danamon Bankers Trainee?

Mungkin di awal agak sedikit kaget, karena pengalaman sebelumnya, saya bekerja di perusahaan kecil yang mana hubungan antara atasan dan bawahan itu cenderung horizontal. Kita bebas mengungkapkan pikiran, memberikan feedback ke atasan kita. Dan ketika masuk di banking industry ini, lumayan terasa gap culture nya ya, dimana hubungan atasan dengan bawahan itu lebih struktural. Tetapi akhirnya itu tidak menjadi masalah buat saya. Beruntung di divisi saya, lingkungan kerjanya saya sangat mendukung saya untuk berkembang dan suportif. Jadinya, saya enjoy dalam menjalankan pekerjaan setiap harinya. 

Selanjutnya, untuk pekerjaan sehari-harinya cukup challenging bagi saya. Dan saya yakin tidak hanya di Danamon saja, tapi di bank-bank lainnya juga kebanyakan workloadnya lumayan. Tetapi, saya manage untuk melakukan yang terbaik bagi Bank Danamon, setelah apa yang sudah diberikan kepada saya. Saya merasa saya harus melakukan yang terbaik bagi Bank Danamon

Bagaimana sih program yang ada di Danamon Bankers Trainee?

Di awal program, akan ada training fase -1, dimana kita belajar pengantar tentang bank, dan itu semuanya dilakukan secara online. Saya merasa cukup overwhelmed di awal, karena saya tidak punya background banking. Dan ternyata banyak sekali yang harus dipelajari. Setiap minggunya, ketika DBT itu ada post-test. Menurut saya, cukup effort untuk belajar post testnya. Tapi, saya masih bisa mengimbangi dan mengikutinya hingga lolos kok.

Selanjutnya jika lolos, ada fase-2 atau mungkin lebih familiarnya dengan OJT. Saya cukup mendapatkan banyak gambaran ketika OJT ini, karena saya mendapatkan gambaran real ketika bekerja di lapangan.

Oiya, fun fact jika sebelum pandemi, DBT ini diselenggarakan di Danamon University yang berada di Ciawi. Sayangnya, pada saat itu sedang pandemi,jadi semua training dilakukan secara online. Mungkin jadi lebih effort sedikit ya, karena jika online kita tidak bisa langsung kontak pengajar sesukanya, tukar pikiran langsung sama teman. Kita mesti inisiatif sendiri untuk belajar, karena tidak ada yang bisa bantu selain diri kita sendiri.

Apa yang jadi faktor pertimbangan ketika kamu mencari pekerjaan?

Faktor pertama tentunya adalah mencari kerja yang posisinya cocok dengan profil dan skil saya. Setelah itu, lebih ke job-security. Karena pada saat itu sedang pandemi, jadi saya lebih memilih untuk bekerja di perusahaan yang sudah well-established. 

Menurutmu, apa saja hal yang kamu sukai sebagai Danamon Bankers Trainee?

Di divisi saya itu beneran suportif banget orang-orangnya dan menyenangkan lingkungannya. Selain itu, Bank Danamon juga memperhatikan employee’s welfare. Dari hasil bincang-bincang sama teman saya yang bekerja di bank lainnya, yang saya tahu gaji Danamon Bankers Trainee ini sedikit lebih tinggi dari program MT/ODP bank swasta lainnya,

Gaji dan Benefit Danamon Bankers Trainee

Menurut saya, gaji yang saya terima ini sudah sesuai dengan ekspektasi saya dan lebih dari cukup. Selain itu, kita juga mendapatkan bonus tahunan, THR dan asuransi kesehatan. Bank Danamon juga menyediakan tempat isolasi mandiri apabila karyawannya ada yang terkena covid. Semuanya diprovide, kita dapat supply obat-obatan dan itu semua gratis. Oiya, ketika parah-parahnya covid kemarin, kita juga tidak ada pemotongan gaji juga, jadi aku sangat bersyukur juga di sini. Selain itu jika ada kejadian luar biasa,  seperti bulan Juli 2021 kemarin, pada saat covid naik banget, Bank Danamon memberikan extra cash sebagai tunjangan covid. 

Bagaimana jenjang karir sebagai Danamon Bankers Trainee?

Di satu tahun pertama kita statusnya masih jadi Trainee atau DBT. Di tahun ke-2 penempatan, hingga tahun ke-3. Selama itu, kinerja kita di review kembali. Apabila kinerja kita bagus, maka kita bisa dipromosikan menjadi Manager. Bahkan, ada senior saya yang baru setahun bekerja bisa langsung diangkat jadi Manager, karena performance yang bagus. 

Selanjutnya, ketika di tahun ke-3 dan selanjutnya, kita akan di rolling ke beberapa bagian yang ada di Bank (middle/front/back), agar ilmu kita lebih banyak. 

Saran untuk para Fresh Grad/Mahasiswa yang ingin apply sebagai Danamon Bankers Trainee

  • Ketika nantinya kamu diwawancarai untuk masuk Danamon Bankers Trainee (DBT), kamu harus menguasai topik pembicaraannya dan percaya diri. Karena penting banget untuk mempersiapkan topik ketika wawancara kerja, riset mengenai perusahaannya, dan juga lihat berita-berita terkini mengenai perusahaan tersebut. 
  • Percaya diri aja sama kemampuan bahasa inggris kamu. Tidak semua orang bisa se-fluent itu sama bahasa inggris. Yang penting pede aja dulu! Karena percuma kalo bahasa inggris bagus tapi gak pede ngomongnya.
  • Jujur sama pewawancara. Fake it till you make it itu terkadang bagus, cuma kamu harus kira-kira juga ya, jangan sampai kebablasan. Jangan sampai itu malah nurunin value kamu ke rekruter. 
Apply to Related Job - Prosple

Sharing is caring, yuk berbagi pengalaman kamu bekerja sebagai Fresh graduate dan internship via link ini. Kamu juga bisa apply ke lowongan kerja yang tersedia disini.