Updating Results

Gojek Indonesia

  • #3 in Transportasi & Logistik
  • 1,000 - 50,000 employees

Gojek Indonesia Graduate Programs & Internships

  • Technology
  • Transport & Logistics

Sekilas Tentang Gojek

Bidang Usaha: Platform multi layanan on-demand yang menyediakan jasa transportasi, kurir, pengantaran makanan, dompet pembayaran digital serta berbagai layanan lainnya.

Dikenal Sebagai: Pelopor layanan ojek online di Indonesia.

Jumlah Karyawan: Lebih dari 4.000 orang.

Keunggulan Perusahaan: Suasana lingkungan kerja terbilang fleksibel dan menyenangkan dengan berbagai fasilitas menarik. Bagi para pencari kerja yang menekuni bidang teknologi atau engineering, Gojek menawarkan banyak kesempatan untuk berkembang. Mulai dari internship, training hingga bootcamp. Gaji yang ditawarkan untuk bidang ini juga terbilang sangat besar.

Sejarah Singkat Gojek

Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim pada tanggal 13 Oktober 2010. Saat awal beroperasi, Gojek hanya memiliki 20 mitra driver dan masih mengandalkan call center untuk menghubungkan driver dan penumpangnya. Setelah mendapatkan tawaran investasi pada tahun 2014, mulai 7 Januari 2015 Gojek meluncurkan aplikasi berbasis Android dan iOS.

Di tahun 2015, Gojek mendapatkan pendanaan NSI Ventures, Sequioa Capital dan DST Global yang tidak disebutkan jumlahnya. Pada Agustus 2016, Gojek secara resmi mengumumkan pendanaan senilai US$550 juta atau sekitar Rp7,2 triliun dari KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capital Group Private Markets dan investor-investor sebelumnya. Pendanaan tersebut membuat Gojek resmi berstatus sebagai unicorn pertama di Indonesia, yaitu startup dengan valuasi lebih dari US$1 miliar. Pada saat itu, valuasi Gojek telah mencapai US$1,3 miliar (sekitar Rp17 triliun).

Pada tahun 2018, Gojek kembali mendapatkan pendanaan dari Google, Astra International dan Djarum group. Kemudian pada 24 Mei 2018, Gojek mengumumkan kepastiannya untuk berekspansi ke empat negara di Asia Tenggara yaitu Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina.

Hingga Maret 2019, aplikasi Gojek telah diunduh oleh lebih dari 142 juta kali, dengan lebih dari 2 juta mitra driver. Pada 17 Mei 2021, Tokopedia dan Gojek mengumumkan resmi merger dan membentuk Grup GoTo.

Kultur Perusahaan & Lingkungan Kerja

Gojek memiliki 3 pilar sebagai guiding principal dalam bekerja, yaitu speed, social impact dan innovation. Pola kerja yang serba cepat, selalu berusaha menemukan ide atau solusi baru, dengan tujuan untuk menciptakan dampak sosial di masyarakat.

Karyawan Gojek, atau yang dikenal dengan sebutan ‘Go Troops’ didominasi oleh generasi millenial dan Gen Z. Budaya kerja yang terlihat casual, dinamis dan fleksibel memang terlihat santai. Namun jangan salah, di balik itu semua ada beban kerja yang menuntut para Go Troops untuk selalu bergerak cepat, adaptif, inovatif dan penuh inisiatif.

Layaknya perusahaan start-up, minimnya birokrasi antar jabatan serta kuatnya budaya kolaborasi membuat hubungan kerja antar karyawan lebih erat dan suportif. Para Go Troops juga dimanjakan dengan fasilitas kantor yang lengkap seperti GoKantin/GoCafe, Go Play, Go Gym, Go Chill, Auditorium sampai sleeping room, sehingga mereka bisa bekerja dengan nyaman.

Kompetitor

Jumlah pengguna aktif aplikasi Gojek selalu bersaing dengan jumlah pengguna Grab. Menurut data terakhir tahun 2019, Jumlah pengguna aktif bulanan Gojek adalah sebesar 22 juta pengguna. Sedangkan Grab sebanyak 18 juta pengguna per bulan.

Kini selain Gojek dan Grab, muncullah beberapa aplikasi transportasi online yang siap menjadi pesaingnya, seperti Maxim dan Anterin.

Kontribusi Sosial

Sejak pertama berdiri, Gojek telah menciptakan peluang kerja dalam jumlah besar dan mendorong kemandirian sosial ekonomi bagi jutaan mitranya. Kontribusi total Gojek terhadap perekonomian nasional mencapai USD 7,1 miliar (Rp104,6 triliun) pada tahun 2019.

Sedangkan di masa pandemi, Gojek berperan sebagai penyangga ekonomi bagi para pengusaha UMKM yang penghasilannya terdampak Covid-19. Studi  Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Budaya Universitas Indonesia (LD FEB UI) menyatakan, sebanyak 92% dari UMKM mampu beradaptasi lebih cepat dalam pandemi karena Gojek, dan hampir 50% mengatakan mereka tidak akan dapat bertahan jika mereka bukan bagian dari ekosistem Gojek.

Gojek juga kemudian mendirikan Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi non-profit yang didirikan untuk membantu para mitra yang terdampak pandemi. Pendanaan untuk yayasan yang mulai beroperasi pada bulan Maret 2020 ini berasal dari sebagian gaji tahunan tim manajemen senior Gojek serta anggaran kenaikan gaji seluruh karyawan Gojek.

Gambaran Keseluruhan

Kultur kerja yang terlihat bebas dan fleksibel bukan berarti santai atau ‘gabut’, malah mewajibkan para karyawannya untuk selalu berinisiatif tinggi . Karena semakin besar kebebasan yang diberikan, semakin besar pula tanggung jawab yang akan dipikul. Dengan ritme kerja yang super cepat, para Go Troops harus selalu responsif dan adaptif, kapanpun dari manapun mereka bekerja.

Perusahaan start up (apalagi yang berstatus unicorn) memang selalu menjadi idola pencari kerja berusia muda, sehingga persaingan untuk setiap rekrutmen pastilah sangat ketat.

Untuk para pencari kerja yang dinamis, kreatif, inovatif dan selalu ingin berkembang, Gojek adalah tempat yang tepat untuk membangun karir. Seperti yang pernah dikatakan Nadiem Makarim, sang founder: “Di GO-JEK, cuma ada 3 jenis orang; mereka yang mau belajar, mereka yang mau ngasih social impact, atau keduanya.”

Recruitment Process

Kesempatan Berkarir

Gojek menyelenggarakan sejumlah program magang dan training bagi mahasiswa maupun fresh graduate, seperti:

Upscale

Program pelatihan intensif khusus untuk mahasiswa dari jurusan Statistik, Matematika, Sistem Informasi dan Teknik. Selama 2 hari, para peserta akan menerima pelatihan menyeluruh dari tim Data Science Gojek.

Engineering Bootcamp

Pelatihan selama 3 bulan untuk membentuk Product Engineer yang berkualitas. Materi yang diberikan antara lain Core Engineering module selama 1 bulan, diikuti oleh DevOps, Android, iOS, Security, Desain, dan Data Science.

Go Squads Tech

Sebuah program magang dan pelatihan selama 3 bulan untuk mahasiswa teknik yang mencakup Software Engineering, Data Science dan Business Intelligence.

GoXplore

Gojek tidak hanya membuka program untuk mahasiswa teknik saja. GoXplore adalah sebuah program magang dan pelatihan untuk mahasiswa semester akhir dari segala jurusan. Selama 10-12 minggu para peserta akan belajar dari para pimpinan Gojek dan mengerjakan sejumlah project. Para kandidat yang terpilih akan berkesempatan untuk direkrut menjadi karyawan tetap Gojek.

Remuneration & Career Growth

Remunerasi

Gaji yang ditawarkan Gojek memang relatif besar, terutama untuk posisi di bidang Engineering, tergantung dari pengalaman dan kemampuan. Sebagai gambaran, gaji Software Engineer berkisar antara Rp. 8.000.000 – 16.000.000. Seorang Data Analyst diperkirakan menerima Rp. 15.000.000 – 24.000.000. Sedangkan karyawan pada level staff (seperti administrasi, recruitment, promotion dll) berkisar antara Rp. 4.000.000 – 6.000.000.

Jobs & Opportunities

Locations With Jobs & Opportunities
  • Jakarta Selatan - Indonesia
Hiring candidates with qualifications in
B
Business & Management
C
Creative Arts
E
Engineering & Mathematics
H
Humanities, Arts & Social Sciences
I
IT & Computer Science
L
Law, Legal Studies & Justice
M
Medical & Health Sciences
P
Property & Built Environment
S
Sciences
T
Teaching & Education

Graduate Success Stories


  • Graduate stories
“Kultur kerja di Gojek itu bukan tipe yang kaku ataupun inklusif. Orang-orang di Gojek itu sangat terbuka untuk saling membantu untuk belajar dan berkembang”

Nethania Dinari Ramadhani

  • Graduate stories
“Kultur kerja di Gojek itu bukan tipe yang kaku ataupun inklusif. Orang-orang di Gojek itu sangat terbuka untuk saling membantu untuk belajar dan berkembang”

Nethania Dinari Ramadhani

  • Graduate stories
“Kalau mau intern sebagai Customer Engagement di Gojek yang paling penting itu jadi pribadi yang creative dan punya critical thinking skill”

Dilla Shalsa Aldami

  • Graduate stories
“Kalau mau intern sebagai Customer Engagement di Gojek yang paling penting itu jadi pribadi yang creative dan punya critical thinking skill”

Dilla Shalsa Aldami

  • Graduate stories
“Kultur kerja di Gojek itu bukan tipe yang kaku ataupun inklusif. Orang-orang di Gojek itu sangat terbuka untuk saling membantu untuk belajar dan berkembang”

Nethania Dinari Ramadhani

  • Graduate stories
“Kultur kerja di Gojek itu bukan tipe yang kaku ataupun inklusif. Orang-orang di Gojek itu sangat terbuka untuk saling membantu untuk belajar dan berkembang”

Nethania Dinari Ramadhani

  • Graduate stories
“Kalau mau intern sebagai Customer Engagement di Gojek yang paling penting itu jadi pribadi yang creative dan punya critical thinking skill”

Dilla Shalsa Aldami

  • Graduate stories
“Kalau mau intern sebagai Customer Engagement di Gojek yang paling penting itu jadi pribadi yang creative dan punya critical thinking skill”

Dilla Shalsa Aldami


A Day In The Life Of


  • Day in the life

Dilla Shalsa Aldami

Dilla Shalsa Aldami merupakan mahasiswa aktif Universitas Padjajaran, Fakultas Ilmu Komunikasi yang sekarang sedang menjalani internship atau magang di Gojek sebagai Consumer Engagement Intern
  • Day in the life

Dilla Shalsa Aldami

Dilla Shalsa Aldami merupakan mahasiswa aktif Universitas Padjajaran, Fakultas Ilmu Komunikasi yang sekarang sedang menjalani internship atau magang di Gojek sebagai Consumer Engagement Intern
  • Day in the life

Dilla Shalsa Aldami

Dilla Shalsa Aldami merupakan mahasiswa aktif Universitas Padjajaran, Fakultas Ilmu Komunikasi yang sekarang sedang menjalani internship atau magang di Gojek sebagai Consumer Engagement Intern
  • Day in the life

Dilla Shalsa Aldami

Dilla Shalsa Aldami merupakan mahasiswa aktif Universitas Padjajaran, Fakultas Ilmu Komunikasi yang sekarang sedang menjalani internship atau magang di Gojek sebagai Consumer Engagement Intern