Updating Results

Bagaimana Menjawab Pertanyaan HRD "Berapa Gaji yang Kamu Harapkan?"

Asa Citra

Careers Commentator
Terlalu pasrah mengenai besaran gaji akan membuatmu terlihat buruk. Yuk, pelajari triknya agar tahu sebanyak apa kamu bisa berekspektasi!

"Berapa gaji yang kamu harapkan?"

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang paling sering muncul saat wawancara kerja. Sayangnya, banyak fresh graduate yang terlalu jujur dan pasrah hingga menjawab "Terserah perusahaan saja, saya mengikuti". Ini adalah trik yang salah dan harus dihindari. Sebaliknya, kamu seharusnya sudah mempersiapkan jawaban sejak awal.

Mengapa Tidak Boleh Pasrah Mengenai Gaji?

Memang, niat mereka adalah menunjukkan rasa hormat terhadap keputusan perusahaan. Namun, jawaban semacam itu justru terdengar seolah kamu tidak paham dunia kerja dan tidak memiliki kepercayaan diri. Selain itu, jawaban tersebut membuka peluang untuk eksploitasi tenaga kerja.

Pada dasarnya, wawancara kerja adalah untuk meyakinkan pihak perusahaan bahwa kamu memiliki kualitas yang layak untuk dipekerjakan. Oleh sebab itu, kamu harus bisa menjawab secara spesifik dan percaya diri.

HRD kerap kali sengaja menanyakan hal tersebut karena berbagai alasan. Pertama, beliau ingin memastikan apakah gaji yang kamu harapkan masih sesuai dengan budget perusahaan. Kedua, beliau perlu melihat seberapa besar kamu menghargai kualitasmu. Ketiga, beliau juga ingin mengecek seberapa jauh kamu melakukan riset dan pertimbangan untuk menentukan angka tersebut, yang mana tentunya juga akan menunjukkan kualitas kerjamu nantinya.

Banyak fresh graduate yang masih ragu untuk meminta angka gaji. Padahal, bahkan pekerja magang pun sebaiknya sudah bisa mengajukan remunerasi yang diharapkannya. Yang penting, angka yang disebutkan masih cukup masuk akal bagi perusahaan.

Dasar-Dasar Pertimbangan Gaji yang Diharapkan

Yang menjadi tantangan sebenarnya adalah berapa angka yang tepat untuk disebutkan. Di satu sisi, tentu saja, angka yang kamu berikan harus masuk akal bagi perusahaan. Sementara, di sisi lain, semakin tinggi angka tersebut, berarti semakin menguntungkan bagimu. Untuk menentukan angka yang paling optimal, cobalah melakukan riset dan pertimbangan pada faktor-faktor berikut ini:

1.Tren Terkini

Ada banyak sumber yang bisa kamu gali untuk mengecek seberapa besar rata-rata gaji fresh graduate, terutama untuk posisi dan bidang industri yang sedang kamu lamar itu. Kamu bisa menanyakannya ke kakak angkatan atau rekan yang sudah mendapat pekerjaan lebih dahulu. Berbagai situs karir dan blog pun banyak yang memberikan informasi mengenai hal itu.

Lebih jauh lagi, kamu juga bisa mempelajari perkembangan di bidang industri tersebut. Apakah posisi yang kamu cari masih cukup langka atau memang sedang banyak diperlukan? Ini tentunya juga akan mempengaruhi nilai jualmu.

2. Range Gaji Perusahaan

Untuk posisi dan kualitas yang sama, gaji yang bisa ditawarkan satu perusahaan dan perusahaan lain bisa berbeda. Hal ini karena memang faktor kemampuan finansial perusahaan yang berbeda. Oleh sebab itu, faktor ini juga penting untuk kamu selidiki dan pertimbangkan.

Selain besaran angka gaji, pastikan kamu juga mencari tahu tentang remunerasinya secara lengkap. Karena, terkadang ada juga perusahaan yang memberikan banyak sekali benefit, mulai dari bonus, insentif, THR, dan asuransi.

3. Tanggung Jawab

Beda tugas, beda imbalan yang bisa kamu harapkan. Oleh sebab itu, pastikan kamu pahami terlebih dahulu apa saja yang menjadi scope pekerjaanmu saat melamar suatu posisi di perusahaan. Jangan sampai kamu terjebak dalam suatu pekerjaan dengan tuntutan tinggi yang gajinya tidak seberapa.

Jika kamu kurang yakin apa saja yang sekiranya akan menjadi tanggung jawabmu nanti, jangan ragu untuk membahasnya saat interview nanti. Jika kamu ditanya berapa gaji yang kamu harapkan, cobalah untuk membalik dengan pertanyaan, seperti misalnya "Sebelum menjawab itu, bisakah tolong dijelaskan lebih lanjut tentang tanggung jawab saya nantinya?"

4. Kualitas dan Potensi Diri

Fresh graduate dan mahasiswa seringkali kesulitan mengenali kualitas dirinya, sehingga mereka bingung saat akan menentukan gaji yang diharapkan saat wawancara kerja atau melamar program magang. Alasannya, mereka merasa belum tahu apa yang bisa dibanggakan karena belum punya pengalaman kerja.

Sebenarnya, kualitas individu yang belum memiliki pengalaman kerja ada pada kualitasnya sebagai mahasiswa. Coba pikirkan berbagai faktor berikut:

  • Seberapa bagus nilai kuliahmu?
  • Seberapa besar usahamu dalam mengerjakan tugas dari dosen?
  • Apakah kamu sering mempelajari hal lain tentang bidangmu di luar perkuliahan?
  • Apakah kamu aktif berorganisasi?
  • Apakah kamu punya pengalaman bekerja freelance, baik yang berhubungan dengan bidangmu maupun tidak?
  • Apakah kamu pernah mengikuti lomba atau kompetisi yang berkaitan dengan bidangmu?

Cara Menjawab dengan Baik

Setelah menentukan gaji yang kamu harapkan, hal yang selanjutnya kamu harus kuasai adalah cara menyampaikan jawabannya dengan baik. Bagaimanapun juga, gaji adalah topik yang krusial dan sensitif. Salah penyampaian bisa mengacaukan segalanya. Maka dari itu, ikutilah tips-tips berikut ini:

1. Pastikan Kamu Nyaman dengan Angka Tersebut

Seorang fresh graduate atau calon pekerja magang seringkali mengajukan angka yang terlalu kecil dengan harapan nilai jualnya bisa unggul dibanding kandidat lain. Efeknya, justru mereka sendiri yang akan merasa tersiksa saat menjalani pekerjaannya itu.

Saat menentukan angka gaji yang diharapkan, sebaiknya bayangkan dahulu bagaimana bila kamu menjalani pekerjaan tersebut dan menerima gaji sebesar itu sebagai imbalannya. Apakah terasa sepadan bagimu? 

2. Utamakan Memberi Kisaran

Hindari langsung memberikan angka pasti karena akan terkesan kaku. Cobalah menunjukkan sedikit fleksibilitas dengan mengajukan ekspektasi gaji dalam bentuk kisaran angka. Secara tidak langsung, ini artinya kamu membuka peluang untuk negosiasi, yang berarti kamu bersedia menyesuaikan diri dengan kondisi perusahaan.

Karena akan negosiasi nantinya, pastikan kisaran angka tersebut agak sedikit lebih tinggi dari angka idealmu. Dengan begitu, posisimu tidak akan terlalu sulit jika pihak HRD menawarkan angka yang lebih rendah.

3. Bahas Benefit Lainnya

Banyak fresh graduate yang lupa menyadari bahwa remunerasi bukan sekedar dalam bentuk gaji. Untuk program magang, seringkali bahkan perusahaan tidak memberikan gaji sama sekali, namun memberikan beberapa benefit lain. Padahal, benefit yang ditawarkan seringkali bisa bernilai tinggi.

Saat wawancara kerja, jangan ragu untuk menanyakan apa saja remunerasi yang akan kamu terima nantinya. Jika ternyata ada beragam benefit lain yang menyertainya, gaji yang tidak terlalu tinggi pun masih layak untuk tetap diperjuangkan. 

4. Bila Angka dari HRD Terlalu Kecil

Jangan tampak kaget atau bereaksi buruk jika pihak HRD menyampaikan tawaran gaji yang lebih rendah dari ekspektasimu. Bahkan jika selisihnya cukup besar, pastikan untuk tetap bersikap tenang dan sopan. Dan juga, jangan terburu-buru untuk menolak atau menutup kesempatan kerja ini. Cara terbaik untuk menanggapi hal ini adalah dengan memberi anggukan sopan dan menanyakan apakah ada peluang untuk negosiasi. 

5. Hindari Negosiasi Dini

Pertanyaan HRD adalah mengenai besaran gaji yang kamu harapkan. Ini bukanlah sebuah tawaran untuk melakukan negosiasi gaji, karena memang belum saatnya. Hindari melakukan negosiasi saat masih wawancara kerja karena akan terkesan sangat tidak profesional. Negosiasi yang sesungguhnya adalah nanti ketika kamu sudah dinyatakan lolos rekrutmen dan perusahaan sudah memberikan tawaran pekerjaan.

Pertanyaan berupa gaji yang diharapkan bukanlah pertanyaan basa-basi. Bahkan untuk program magang yang hanya beberapa bulan saja, pertanyaan ini penting untuk dibahas dengan serius. Oleh sebab itu, jangan sampai kamu meremehkannya dengan memberikan jawaban ala kadarnya. Sebelum jadwal interview, pastikan kamu sudah melakukan riset yang mendalam terlebih dahulu agar jawabanmu nanti bisa memberikan impresi positif. Sebagai fresh graduate, mengetahui harga yang harus kamu pasang bagi dirimu adalah langkah awal yang mantap untuk memulai karir.

 

Originally published on Prosple Indonesia

Related articles you might be interested
Tips Wawancara Video
Mau Wawancara Video? Ini Dia Rahasia Suksesnya!
Bagaimana Mengasah dan Menonjolkan Soft Skill Saat Melamar Kerja
Makin meng-upgrade diri dengan berbagai keahlian tentunya hal wajib jika kita ingin kelihatan lebih menonjol di dunia ke…
Meningkatkan Nilai Jual Meski Belum Punya Pengalaman
Tidak memiliki pengalaman kerap membuat fresh graduate merasa tidak memiliki nilai jual saat melamar pekerjaan. Padahal,…
Tips Wawancara Video
Mau Wawancara Video? Ini Dia Rahasia Suksesnya!
Bagaimana Mengasah dan Menonjolkan Soft Skill Saat Melamar Kerja
Makin meng-upgrade diri dengan berbagai keahlian tentunya hal wajib jika kita ingin kelihatan lebih menonjol di dunia ke…
Meningkatkan Nilai Jual Meski Belum Punya Pengalaman
Tidak memiliki pengalaman kerap membuat fresh graduate merasa tidak memiliki nilai jual saat melamar pekerjaan. Padahal,…