Updating Results

Panduan Lengkap Untuk Merantau Ke Bali

Alta Windiana

Careers Commentator
Selain untuk berlibur, kini semakin banyak orang (termasuk fresh graduate), yang pergi ke Bali untuk bekerja dan menetap. Apakah kamu salah satunya?

Bali dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Namun dengan berbagai daya tariknya, Bali mulai dipertimbangkan sebagai tempat tujuan untuk tinggal dan membangun karir.

Bahkan sejak berbagai perusahaan di Indonesia mengeluarkan kebijakan Work From Home (WFH) di masa pandemi, muncullah tren WFB atau Work From Bali dari para karyawan yang ingin refreshing sekaligus bekerja.

Sebelum memutuskan untuk pindah ke Pulau Dewata, sebaiknya kamu mempertimbangkan segala aspek dengan matang. Di artikel ini, kami mencoba mengumpulkan berbagai data serta informasi yang kamu butuhkan untuk menyusun rencana perantauanmu.

Kekurangan dan Kelebihan

Kelebihan

Apa saja faktor yang membuat Bali menjadi magnet untuk para calon pendatang? Berikut beberapa alasannya:

Kemudahan menjangkau tempat wisata

Bali memang kaya akan pantai-pantainya yang indah. Seperti Nusa Dua, Kuta, Melasti hingga Jimbaran. Pura, danau, pegunungan serta berbagai atraksi turis pun tak terhitung banyaknya.Bila kamu sudah mulai penat dan jenuh bekerja, segala tempat wisata ini sudah tersedia di depan mata. Dengan demikian, kamu pun tidak akan kekurangan tempat untuk refreshing.

Bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang

Selain warga lokal dan sesama perantau dari berbagai pulau, kamu pun akan banyak berinteraksi dengan pendatang dari berbagai negara. Dengan menjalin networking seluas mungkin, wawasan dan kesempatanmu pun akan semakin terbuka lebar.

Penduduk Bali, baik asing maupun lokal, juga dikenal sangat kolaboratif. Mereka tidak segan untuk bekerja sama dan saling membantu bila dibutuhkan. Di sana juga banyak terdapat komunitas-komunitas untuk mewadahi berbagai kegiatan, mulai dari seni, otomotif, olahraga, sampai wellness.

Warganya memiliki toleransi tinggi

Mayoritas penduduk Bali beragama Hindu, namun umumnya mereka sangat toleran dengan segala perbedaan. Baik dari segi agama, kepercayaan serta latar belakang ekonomi dan sosial.

Semua hidup berdampingan dengan rukun. Fanatisme agama dari para kaum intoleran hampir tidak memiliki tempat di sini. Warga Bali juga dikenal non-judgemental, sehingga jarang ada tetangga yang akan nyinyir atau bergosip tentang kegiatan atau gaya hidupmu.

Rendahnya tingkat kriminalitas

Menurut situs katadata.co.id, tingkat kriminalitas di Bali cenderung menuruni penurunan yang signifikan dari tahun 2012. Di tahun tersebut, tingkat kriminalitas di Pulau Dewata tercatat sebesar 219,36 per 100 ribu penduduk. Di tahun 2020, angka tersebut turun menjadi 66,72 per 100 ribu penduduk.

Rendahnya kriminalitas di Bali dapat dihubungkan dengan kepercayaan dan keyakinan yang dianut mayoritas penduduknya. Dengan adanya hukum karma, apa yang ditabur akan dituai di kemudian hari.

Kekurangan

Namun ada juga beberapa kekurangan yang harus menjadi bahan pertimbanganmu:

Vibe yang (terlalu) santai

Untuk kalian yang terbiasa dengan hiruk pikuk kota metropolitan, mungkin akan agak ‘kaget’ dengan laju kehidupan warga Bali yang lebih slow dan relaxedBila tidak berhati-hati, kalian akan terbawa dengan feel liburan permanen dan lebih banyak bersantai daripada bekerja.

Bahkan vibe liburan ini bisa berpengaruh pada pengaturan keuanganmu nantinya. Perlu diingat bahwa kamu tidak akan tinggal di Bali hanya selama satu atau dua minggu saja seperti saat liburan. Jadi tahan dulu segala keinginan untuk berfoya-foya di beach club atau kafe-kafe kekinian favoritmu.

Pilihan industri yang terbatas

Sejak dulu, Bali memang selalu bergantung pada industri pariwisata, yang kini menyumbang hingga 56% dari pendapatan daerahnya. Oleh karena itu, ketersediaan lapangan kerjanya pun didominasi oleh industri tersebut.

Maka kalau kamu ingin berkarir di bidang perhotelan, F&B, transportasi atau biro wisata, Bali adalah tempat yang tepat untuk memulainya. Namun bila kamu ingin berkarir di korporat, pilihan perusahaannya bisa dibilang cukup terbatas, dengan jenjang karir yang tidak seluas kota metropolitan. Sebagai solusi, kamu bisa menjadi seorang digital nomad yang bekerja secara remote. Untuk mencari lowongan magang atau bekerja bagi fresh graduate di Bali, cek prosple.id secara berkala. 

UMP yang relatif lebih rendah

Upah Minimum Provinsi (UMP) Bali juga tidak setinggi kota-kota besar lainnya. Pada tahun 2021, Pemprov Bali menetapkan UMP sebesar Rp 2.494.000. Di tahun 2022, upah tersebut akan mengalami kenaikan menjadi 2.516.971, naik 0,98% sebanyak Rp 22.971.

Keterbatasan transportasi umum

Dengan jumlah penduduk sebanyak 4,32 juta jiwa di tahun 2020 dan kepadatan 7,47 jiwa per km2, di jam-jam sibuk Bali juga mengalami kemacetan (terutama di daerah wisata), meski tidak separah Jakarta. Hal ini salah satunya disebabkan oleh sistem transportasi umum yang belum terintegrasi.

Pilihan transportasi umum masih terbatas pada bus, yang itu pun belum menjangkau seluruh wilayah Bali. Banyak orang lebih memilih untuk mengendarai motor yang lebih praktis dan cepat mencapai tujuan.   

Memilih Tempat Tinggal di Bali

Saat memutuskan untuk pindah ke Bali for good, tentu hal pertama yang harus dilakukan adalah menemukan tempat tinggal.

Sebelum mulai hunting, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

  1. Di manakah lokasi kantor atau tempat kerjamu?
  2. Apakah kamu lebih memilih lokasi di tengah kota, atau bersedia untuk tinggal di pinggiran kota Bali?
  3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tempat kerjamu?
  4. Berapa budget yang kamu siapkan?
  5. Apakah kamu memilih untuk tinggal di kos-kosan, rumah kontrakan, atau apartemen?
  6. Apakah kamu memilih untuk tinggal sendiri atau bersama teman sekamar?
  7. Apakah kamu punya kendaraan pribadi? Jika tidak, adakah transportasi umum yang bisa menjangkau tempat tinggalmu?
  8. Adakah tempat makan, restoran, pasar atau tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari di dekat tempat tinggalmu?
  9. Berapa lama kamu akan tinggal di situ?
  10. Kamumemilih untuk tinggal di lingkungan yang ramai dengan banyak tetangga, atau yang sepi dengan privasi lebih?
  11. Pentingkah keterjangkauan taman, pusat perbelanjaan, atau pusat hiburan lain untukmu?
  12. Bagaimana tingkat kriminalitas di lingkungan tersebut? Amankah untuk ditinggali?
  13. Saat musim hujan tiba, apakah berpotensi mengalami banjir?
  14. Dalam keadaan darurat, adakah seseorang yang dapat kamu hubungi dan datang untuk membantu dengan cepat?
  15. Apakah tempat tersebut terjangkau sinyal telekomunikasi atau internet dari provider pilihanmu?

Berdasarkan wilayah kota dan kabupaten Bali, mungkin kamu bisa mempertimbangkan beberapa rekomendasi kawasan berikut untuk ditinggali:

Kota Denpasar: Sebagai pusat pemerintahan, di Denpasar banyak terdapat bangunan-bangunan penting maupun bersejarah. Denpasar dikenal sebagai ‘kota tua’ – nya Bali karena suasana arsitekturnya yang klasik. Selain itu, di Denpasar juga memiliki berbagai tempat wisata populer seperti Pantai Sanur, Hutan Mangrove dan Pura-Pura yang cantik.

Kab. Badung: Kalau kamu ingin tinggal di kawasan turis yang ramai, kamu bisa tinggal di wilayah wisata seperti Kuta, Legian atau Seminyak. Namun, biaya hidup di kawasan tersebut cenderung lebih mahal.

Kab. Gianyar, Tabanan, Buleleng: Kawasan Gianyar (Ubud dan sekitarnya) dikenal masih asri dengan pemandangan alam yang indah. Selain Gianyar, bila kamu menyukai ketenangan dengan nuansa alam Bali yang belum banyak dijamah turis asing, kamu juga bisa mencari tempat tinggal di Kabupaten Tabanan atau Buleleng.

Gambaran Biaya Hidup

Tempat Tinggal

Harga tempat tinggal di Bali tergantung pada jenis akomodasi, fasilitas dan wilayah yang kamu pilih. Harga kamar kos standar dengan AC di Bali mulai dari Rp. 800.000– 1.500.000 per bulan. Sedangkan kamar kos eksklusif dengan fasilitas lengkap mulai Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 per bulan. Kalau kamu ingin tinggal di villa ala selebgram lengkap dengan kolam renang, kamu bisa patungan dengan teman-temanmu, untuk menyediakan biaya mulai Rp. 4.000.000 – 8.000.000 per bulannya.

Pertimbangkan juga biaya listrik, air, laundry dan maintenance, bila belum termasuk harga sewa yang ditawarkan.  

Makan

Kalau kamu ingin benar-benar berhemat, di Bali banyak penjual Nasi Jinggo, yaitu nasi dan lauk khas Bali dengan harga mulai Rp. 5.000 per porsinya. Sedangkan warung-warung makan di pinggir jalan menjual nasi dan lauk seharga mulai Rp. 10.000 – 20.000. Bila ingin sesekali makan di kafe-kafe kekinian dan instagramable, tentu kamu harus merogoh kocek lebih dalam, mulai dari Rp. 60.000 – 150.000 untuk sekali makan.

Komunikasi

Untuk mendukung kegiatan WFH atau WFB-mu, tentu kamu membutuhkan internet serta paket data pada smartphone.  Siapkan budget sebesar Rp. 100.000 – 200.000 per bulan.

Bila tempat tinggalmu belum menyediakan fasilitas Wi-Fi, kamu bisa memasangnya sendiri. Harganya bervariasi tergantung provider dan paket yang ditawarkan, biasanya berkisar antara Rp. 320.000 – 1.800.000 per bulan.

Lifestyle

Biaya hidup di Bali memang tidak relatif tidak terlalu mahal. Berbeda dengan biaya lifestyle yang tergantung pada pilihan gaya hidupmu, mau sederhana atau hedon. Karena kini kamu berniat untuk tinggal dan bekerja, tentu budget-mu akan berbeda dengan budget liburan.

Memasuki tempat-tempat wisata seperti beberapa pantai atau pura umumnya gratis, ada pula yang mematok harga mulai dari Rp. 5.000. Untuk nongkrong di beach club siapkan dana sebesar Rp. 50.000 untuk minum, hingga Rp.250.000 – 500.000 per orang sebagai minimum order untuk menyewa sofa bed.

Moda Transportasi Favorit

Trans Sabargita

Bus Trans Sabargita yang kini beroperasi masih melayani 2 Rute, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai – Nusa Dua (PP) dan Bandara I Gusti Ngurah Rai – Batubulan (PP).

Pengelola bus ini juga menyediakan aplikasi APLAUS (Aplikasi Layanan Angkutan Umum Sarbagita). Dengan aplikasi ini, para calon penumpang bisa mengetahui informasi jadwal dan rute bus, info halte, dan pantau bus untuk membuat perjalananmu semakin nyaman dan mudah.

Tarif: Mulai Rp. 3.500

Bus Kura-kura

Sesuai namanya, armada bus ini memiliki bentuk yang unik menyerupai kura-kura berwarna hijau muda. Bus ini menjadi salah satu moda transportasi favorit karena kenyamanannya, dilengkapi Wi-Fi dan AC.

Bus ini kini melayani delapan rute, menjangkau beberapa daerah wisata di Bali seperti Kuta, Legian, Seminyak, Sanur, dan Ubud. Pusatnya berada di di DFS Bus Bay di Jalan Bypass Ngurah Rai, Simpang Siur, Kuta. Tiket bus kura-kura berbentuk koin atau kartu yang dapat dibeli di hotel maupun mal yang bekerjasama dengan pengelola, sebagai tempat pemberhentian bus.

Tarif: RP. 20.000 (single trip), Rp. 100.000 ( 1 hari perjalanan), Rp. 150.000 (3 hari perjalanan), Rp. 250.000 (7 hari perjalanan).

Transportasi Online

Seperti kota-kota lainnya, transportasi taksi atau ojek online juga masih menjadi favorit. Terutama ojek online yang dapat menerjang kemacetan daerah-daerah wisata dengan efektif dan efisien.

Tarif: Tergantung jarak

Sewa Motor atau Mobil

Para wisatawan sering menyewa motor atau mobil untuk berkeliling Bali. Bila belum memiliki kendaraan pribadi, penyewaan ini bisa menjadi salah satu opsi untuk berkendara. Banyak tempat yang menyediakan jasa ini secara harian, mingguan atau bahkan bulanan. Biaya pun tergantung jenis atau tipe kendaraan pilihanmu.

Tarif:  Untuk motor, mulai dari Rp. 35.000/hari, Rp. 300.000/minggu, Rp. 750.000/bulan. Sedangkan untuk mobil mulai dari Rp. 250.000/hari dan mulai Rp. 4.500.000/bulan.

Tempat-tempat Seru

Tempat Berbelanja

Selain Kuta Beachwalk yang merupakan shopping mall paling populer di Bali, ada beberapa mall di Kuta yang juga menjadi tongkrongan favorit para wisatawan serta penduduk lokal. Seperti Mall bali Galeria, Discovery Shopping Mall, Seminyak Village, Lippo Mall Kuta dan Park 23.

Salah satu mall tertua di Bali, yaitu Duta Plaza Bali, berlokasi di Denpasar. Di daerah tersebut juga ada Ramayana Mall yang cukup lengkap dan terjangkau

Makan atau Hang Out

Tempat makan dan hangout di Bali sangat beraneka ragam, dengan berbagai range harga yang dapat disesuaikan dengan budget-mu. Duduk-duduk di pantai memang gratis, namun untuk masuk ke beach club seperti Ku De ta, Potato Head atau Single Fin di Kuta, kamu harus membayar minimum order hingga ratusan ribu rupiah. Bila budget terbatas, kamu bisa mencoba La Plancha yang harganya relatif lebih terjangkau.

Kuliner Bali juga beragam jenisnya. Mulai dari yang non-halal seperti babi guling atau sate babi, hingga hidangan populer ayam betutu dan Nasi Campur Bali yang banyak dicari wisatawan. Untuk para perantau dari Jawa yang rindu masakan kampung halaman, bisa mencoba berbagai angkringan seperti misalnya Angkringan Dua Jempol di Denpasar.

Kedai kopi cantik pun tersebar di seluruh wilayah Bali. Beberapa coffeeshop populer di antaranya Pison Coffee, Lazy Cats, Milu dan Pablo’s. Saat ingin melepas penat dan party, kamu bisa mengunjungi Motel Mexicola, La Favela, Sky Garden, Jenja, Lxxy, serta deretan beach club yang umumnya juga berubah menjadi dance floor saat malam tiba.

Museum dan Galeri Seni

Selain tempat-tempat hiburan, Bali juga kaya akan galeri seni yang menampilkan karya seniman-seniman berbakat. Museum Antonio Blanco di Ubud adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi oleh para pecinta seni lukis. Di daerah tersebut juga ada Museum Agung Rai yang pernah mendapatkan penghargaan.

Penggemar seni kontemporer bisa mengunjungi The Gallery Bali, Tonyraka Art Gallery, Reservoart, atau Infinity Gallery. Suka berfoto-foto dengan konsep unik? Cobalah berkunjung ke Dream Museum Zone yang menampilkan lukisan-lukisan 3D.

Sarana Olahraga

Kawasan Ubud yang tenang dan teduh memang cocok untuk para penggemar yoga. Untuk pemula bisa mencoba mengikuti kelas yang tersedia di Yoga Barn, Naya Ubud, Blooming Lotus atau Om Ham Retreat.

Dengan banyaknya pantai, olahraga selancar atau surfing juga cukup populer di Bali. Kalau tertarik untuk mencoba atau belajar, datangilah tempat-tempat di mana komunitas peselancar sering berkumpul. Seperti Komune Beach Club di Gianyar atau Old Man’s, Padma serta Single Fin di Kuta.

Olahraga sesederhana jogging atau lari pun dapat kamu lakukan sambil menikmati keindahan pemandangan Bali. Beberapa lokasi yang sering menjadi tempat olahraga diantaranya Bukit Tjampuhan di Ubud, Lapangan Niti Mandala di Denpasar, atau Subak Prapat Beris yang juga berlokasi di Denpasar, bila kamu ingin mencoba sensasi jogging di tengah sawah. Selain itu, Pantai Mertasari, Pantai Kuta dan Pantai Jerman juga cukup populer sebagai tempat lari sambil menikmati sunset atau sunrise.

Related articles you might be interested
Panduan Lengkap Untuk Merantau Ke Semarang
Perkembangan Kota Semarang yang kian pesat menarik para fresh graduate untuk merantau dan mencari kerja. Yuk simak info …
Panduan Lengkap Untuk Merantau Ke Jakarta
Kamu Fresh Graduate yang ingin bekerja dan menetap di Jakarta? Simak panduan lengkapnya di artikel ini, agar kamu dapat …
Panduan Lengkap Untuk Merantau Ke Surabaya
Kota Surabaya menyimpan banyak potensi bagi fresh graduate untuk mengembangkan diri. Tertarik untuk pindah? Simak pandua…
Panduan Lengkap Untuk Merantau Ke Semarang
Perkembangan Kota Semarang yang kian pesat menarik para fresh graduate untuk merantau dan mencari kerja. Yuk simak info …
Panduan Lengkap Untuk Merantau Ke Jakarta
Kamu Fresh Graduate yang ingin bekerja dan menetap di Jakarta? Simak panduan lengkapnya di artikel ini, agar kamu dapat …
Panduan Lengkap Untuk Merantau Ke Surabaya
Kota Surabaya menyimpan banyak potensi bagi fresh graduate untuk mengembangkan diri. Tertarik untuk pindah? Simak pandua…