Dengan meningkatnya tuntutan serta kebutuhan di masa ini, banyak mahasiswa yang menjalani kuliah sambil bekerja, baik part-time maupun full-time. Menyeimbangkan kedua kegiatan tersebut memang menantang, apalagi menjelang semester-semester akhir perkuliahan.
Kalian pasti akan disibukkan dengan kegiatan menyusun skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan. Pembuatan skripsi memang sangat menyita waktu, tenaga dan pikiran. Untuk kalian yang kuliah sambil kerja, bebannya pun pasti bakal berlipat ganda.
Tapi jangan khawatir, apalagi sampai dibawa stress dan overthinking, karena pasti selalu ada jalan untuk melaluinya.
Awalnya pasti memang pusing dan bikin mood (sekaligus badan) jadi nge-drop. Untuk meringankannya, coba deh beberapa hal berikut ini:
Untuk mengatur kesibukanmu, buat sebuah jadwal yang realistis, agar bisa selalu kamu ikuti. Misalkan jam berapa kamu harus bekerja, menyicil skripsi, dan mengikuti bimbingan.
Buat skala prioritas untuk menentukan tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Menurut matriks Eisenhower, ada 4 kuadran skala prioritas:
- Penting dan mendesak: yaitu kegiatan yang harus segera diselesaikan, yang berpengaruh besar pada perkembangan karir atau penyelesaian skripsimu. Contoh: deadline laporan keuangan kantor, atau deadline penelitian skripsi.
- Penting tapi tidak mendesak: Hal-hal penting namun tidak harus segera dilakukan, atau bisa dibuatkan jadwal khusus di kemudian hari. Seperti mengikuti weekly meeting di kantor, maupun jadwal bimbingan skripsi.
- Mendesak tapi tidak penting: Hal-hal yang bisa kamu jadwal ulang atau delegasikan. Seperti misalnya pekerjaan rumah tangga, kamu bisa meminta bantuan ke orang lain di rumah.
- Tidak mendesak dan tidak penting: Hal-hal yang kurang penting dan tidak memiliki konsekuensi bila tidak dilakukan, seperti mengecek social media atau ngopi bersama teman-teman.
Dengan adanya skripsi sebagai kewajiban barumu, tentu waktu untuk bermainmu akan berkurang. Bahkan, sudah tidak ada waktu lagi untuk bermalas-malasan.
Kurangi kegiatan-kegiatan yang masuk dalam kategori ‘Tidak mendesak dan tidak penting’ yang telah kita bahas pada poin sebelum ini. Seperti rebahan, scrolling media sosial, hangout di mall dan sebagainya. Setiap ada free time, gunakan dengan efektif untuk menyelesaikan goals yang sudah kamu rancang.
Mengikuti jadwal dosen pembimbing skripsimu memang akan menjadi tantangan tersendiri. Ada dosen yang jadwal bimbingannya sudah terjadwal pasti, tapi ada juga yang random mengikuti kesibukan dosen tersebut. Jelaskan pada beliau, bahwa selain kuliah, kamu juga bekerja.
Usahakan untuk selalu menyempatkan diri mengikuti bimbingan, dan menyelesaikan revisi-revisi yang diberikan untuk jadwal bimbingan berikutnya. Meski sibuk, dengan kemajuan teknologi, kini kamu bisa mengatur bimbingan secara online, tentunya dengan persetujuan dosen yang bersangkutan.
Meskipun skripsi kini menjadi salah satu prioritas utamamu, jangan sampai pekerjaan kantormu keteteran. Fokus sesuai jadwal yang sudah dibuat.
Saat harus bekerja, tunda dulu kepusingan akan penelitian skripsi. Begitu pula sebaliknya, saat mengerjakan skripsi, hold sejenak segala persoalan kantormu. Selesaikan dulu apa yang ada di hadapanmu, baru lanjut dengan kesibukan lain.
Saat mulai lelah, slow down but do not quit. Istirahat sejenak, tapi jangan menyerah. Tetap jaga kesehatanmu dengan tidur cukup (meski kegiatan begadang tentu tidak bisa dihindari), makan makanan sehat, dan sediakan sedikit waktu untuk berolahraga.
Boleh juga menyenangkan dirimu sendiri dengan memberikan self-reward, saat sudah berhasil menyelesaikan suatu target. Tapi tetap tepati timeline dan jangan sampai kelamaan healing ya, tetap fokus pada tujuanmu!
Meski semua mahasiswa diberikan waktu yang sama, kamu bisa kok, jadi yang duluan daftar sidang, dengan beberapa cara:
Hal terpenting dalam penyelesaian skripsi adalah niat dan komitmen. Buatlah deadline pribadi yang konkrit dan kira-kira bisa kamu tepati. Misalkan, bab pertama harus diselesaikan dalam waktu 1 bulan, lalu bab kedua dalam 1,5 – 2 bulan, dan seterusnya.
Dalam menentukan tema dan judul skripsi, pilih bidang yang benar-benar kamu pahami. Akan lebih baik bila sejalan dengan karir atau pekerjaanmu saat ini, sehingga akan mempermudah dirimu dalam hal pengumpulan data atau informasi. Kamu juga akan lebih mudah untuk fokus dan mendalami ilmu-ilmu yang telah didapat.
Setelah menentukan tema dan judul, tentukan metode penelitian yang paling sesuai. Langkah ini sangat penting, karena akan berpengaruh dengan hasil akhir atau kesimpulan skripsimu nantinya. Ukur juga kemampuan dirimu secara pribadi, apakah kamu lebih menguasai pendekatan kualitatif atau kuantitatif.
Ikuti setiap langkah dengan cepat dan tepat, mulai dari kerangka, proposal dan sebagainya. Perhatikan juga aturan penulisannya, karena setiap kampus memiliki pedoman atau ketentuan yang berbeda-beda. Cara yang paling mudah adalah melihat skripsi para senior yang sudah lulus, hanya sebagai referensi. Dengan memahami penulisan yang baik dan benar, kamu akan terhindar dari revisi-revisi minor dan berulang.
Sesibuk apapun harimu, selalu sediakan waktu untuk ‘menyentuh’ skripsi. Walaupun hanya untuk mengecek ulang, merevisi, atau mengumpulkan referensi tambahan. Dengan demikian, kamu akan selalu memiliki progress di akhir minggu (atau bulan, sesuai targetmu).
Jalin hubungan yang baik dengan dosen pembimbingmu, mulai dari hal terkecil seperti sopan santun dan etika dalam berkomunikasi. Perhatikan saran atau revisi yang mereka berikan, lalu terapkan dengan baik dalam skripsimu. Hormati juga jadwal bimbingan yang telah dibuat dengan mengikutinya secara efektif dan tepat waktu.
Pilih teman-teman yang ‘sefrekuensi’ dan memiliki motivasi serupa, yaitu untuk cepat lulus. Kalau lingkunganmu rajin, tentu motivasi mereka akan menular dan membuatmu rajin juga. Sebaliknya, bila tongkronganmu ogah-ogahan dan lebih memilih untuk bersenang-senang, hati-hati bisa ikut terbawa arus.
Masa sidang, kelulusan dan wisuda sudah tampak di depan mata. Setelah hampir 4 tahun kuliah (yang biayanya pasti nggak murah), inilah saatnya untuk menggunakan segala waktu dan kemampuanmu sebaik-baiknya.
Bekerja sekaligus menyusun skripsi is not easy, but not impossible. Semakin cepat selesai skripsi, kamu pun pasti akan semakin lega dan siap untuk membangun karir lebih lanjut, lengkap dengan bekal gelar sarjana di tangan. You can do it!