Keunggulan Perusahaan: Selain gaji (uang saku) dan berbagai tunjangan, peserta magang dan training akan menerima jaminan asuransi kesehatan. Setelah lulus dari program, peserta memiliki peluang yang besar untuk menjadi karyawan tetap.
Awalnya, BRI didirikan sebagai sebuah lembaga keuangan bernama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", pada tanggal 16 Desember 1895 oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja.
Setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Tahun 1949 BRI berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
Sejak tahun 1992, status BRI diubah menjadi Perseroan Terbatas, meski saat itu kepemilikannya masih 100% di tangan pemerintah.
Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
Hingga bulan Maret 2021, BRI menduduki peringkat ke-2 sebagai bank terbesar di Indonesia dengan aset sebesar Rp 1.411,05 triliun. Bank Mandiri menduduki peringkat pertama dengan aset sejumlah Rp1.584 triliun
Dahulu kala sebelum tahun 1990, BRI sering dinilai sebagai lembaga BUMN yang lamban dan penuh birokrasi.
Sehingga pada tahun 1998 dibentuk tim Budaya Kerja (TBK-BRI) bekerjasama dengan PT. Service Quality Center Indonesia untuk merumuskan budaya korporasi BRI, sebagai acuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman, fleksibel, modern dan dinamis.
Hasilnya, terjadi peningkatan pesat kinerja organisasi, sehingga BRI pun menerima berbagai penghargaan, termasuk dinobatkan sebagai bank BUMN terbaik.
Pesaing utama BRI adalah dua bank milik pemerintah, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, serta satu bank swasta terbesar, yaitu PT Bank Central Asia Tbk.
Sepanjang tahun 2020, dana CSR dari program BRI Peduli yang telah disalurkan mencapai jumlah Rp 264 miliar.
Program penyaluran dana BRI Peduli dibagi menjadi 7 bidang, yaitu Indonesia Sejahtera (pengentasan kemiskinan), Indonesia Peduli (bencana alam), Indonesia Sehat (kesehatan), Indonesia Lestari (kelestarian alam), Indonesia Cerdas (pendidikan), Indonesia Takwa (sarana ibadah), dan Indonesia Membangun (sarana dan prasarana umum).
Meski dulu dipandang sebagai bank BUMN yang ‘kuno’, kaku dan birokratis, kini BRI telah berkembang pesat dalam hal budaya kerja dan teknologi. Apalagi setelah adanya pandemi covid 19, yang mengubah pola kerja perbankan menjadi serba digital.
Sehingga kini, menurut Direktur Human Capital BRI, 80% karyawan BRI adalah generasi millenials. Untuk para generasi muda yang peduli pengembangan ekonomi Indonesia melalui pembinaan UMKM, BRI cocok sebagai tempat untuk meniti karir.
BRI memiliki Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) untuk mahasiswa D2-S2 dengan IP minimal 2,75. Mahasiswa D3 dan S1 yang mendaftar harus sudah berada di semester akhir.
Selama durasi magang 6 bulan, Peserta PMMB di BRI akan mendapat beberapa fasilitas seperti uang saku bulanan, Asuransi Mikro-Kecelakaan, Kesehatan dan Meninggal Dunia (AM-KKM) BRI, sertifikat PMMB BUMN, dan berkesempatan mengikuti seleksi masuk menjadi karyawan BRI.
Lulusan S1 dan S2 berkesempatan mengikuti Program Pengembangan Staf (PPS) dari BRI. Program ini merupakan jalur penerimaan karyawan tetap Bank BRI dengan kualifikasi terbaik. Sesuai jurusan, program ini dibagi menjadi 3 pilihan yaitu PPS Umum, PPS Audit dan PPS IT.
Salah satu persyaratan menyebutkan bahwa kandidat belum menikah, serta bersedia tidak menikah selama 11 bulan masa training ditambah 1 tahun sejak saat diangkat menjadi karyawan tetap. Selain mendapatkan gaji, peserta program akan mendapatkan berbagai tunjangan, asuransi dan bonus
Gaji pokok peserta magang di BRI sebesar Rp.1.500.000 – 1.700.000 per bulan memang terlihat relatif rendah, namun jumlah tersebut belum termasuk uang lembur, tunjangan tempat tinggal, tunjangan risiko selisih, dan tunjangan-tunjangan lainnya sehingga bisa mencapai 2 kali lipat dari gaji pokok.
Sedangkan untuk peserta training PPS, gaji pokok sebesar Rp. 5.000.000, selain ditambah berbagai tunjangan, akan ditambah bonus yang jumlahnya dapat mencapai berkali-kali lipat dalam setahun.
Sebagai gambaran untuk posisi lain, upah teller sebesar Rp. 3 .000.000, lalu Rp. 4.500.000 untuk Customer Service. Untuk Analyst akan menerima kurang lebih Rp. 9.000.000, dan naik menjadi Rp. 16.500.000 untuk Senior Analyst.