Updating Results

Tips Menjawab Pertanyaan ‘Apa Kekuranganmu?’ Saat Interview Kerja

Alta Windiana

Careers Commentator
Di setiap wawancara, pertanyaan tentang kelebihan dan kekuranganmu pasti muncul. Bagaimana cara menggambarkan kelemahan dirimu dengan tepat?

Buat para fresh graduate yang lagi rajin-rajinnya mengirim CV dan mengikuti interview, pasti pertanyaan tentang kelebihan dan kekuranganmu sudah mulai akrab di telinga. Tapi apakah cara menjawabmu selama ini sudah tepat? 

Menggambarkan kelemahan dirimu kepada para recruiter memang agak tricky. Di satu sisi ingin jujur, namun di sisi lain, bila kamu salah cara menjawabnya, bisa jadi kamu batal di-hire karena dianggap kurang kompeten.

Bagaimana strategi untuk dapat menjawab pertanyaan ini dengan baik?

Berikut beberapa tips untuk menggambarkan kekuranganmu pada para interviewer:  

1. Pertama, kenali dirimu sendiri

Setiap orang memiliki kelebihan serta kekurangan yang unik dan berbeda-beda. Jadi, jangan mengarang bebas atau menjiplak persis semua jawaban yang diberikan di artikel ini, ya.

Coba gali lagi sifat dan kepribadianmu lebih dalam, agar kamu bisa mengenali setiap kelemahan yang ada. Dengan demikian, kamu bisa menemukan sisi positif dari kekuranganmu serta menemukan solusi untuk memperbaikinya.

2. Tetap jujur

Pertanyaan ini memang agak ‘menakutkan’ bagi para fresh graduate. Apalagi, kalau salah jawab, pekerjaan impianmu jadi taruhannya. Tapi jangan jadi berbohong atau bahkan menjawab ‘Saya tidak punya kekurangan’. Bahkan para senior yang berpengalaman di bidangnya pun pasti punya kekurangan. Tetap ungkapkan kelemahanmu apa adanya, serta apa usahamu untuk mengatasinya.

3. Pilih kekurangan yang tidak ada hubungannya dengan posisi yang dilamar

Misalkan kalau kamu menjawab ‘sulit bangun pagi’ padahal pekerjaanmu nanti mewajibkanmu untuk datang tepat waktu di shift pagi, jawabanmu bisa jadi blunder. Cari kekurangan yang tidak terlalu mempengaruhi nilaimu sebagai kandidat yang potensial.

Contohnya, kamu melamar menjadi seorang penulis di divisi kreatif, namun memiliki kelemahan di bidang matematika. Kamu bisa menjadikannya sebagai jawaban, namun jangan lupa tetap sebutkan usahamu untuk meningkatkan kemampuanmu.

4. Selalu akhiri dengan ‘twist’ positif

Temukan sisi positif dari setiap kekuranganmu, sehingga kamu bisa men-‘twist’-nya menjadi sebuah kelebihan yang tersembunyi. 

Misalkan bila kamu menjawab bahwa kamu terlalu perfeksionis, sehingga kadang menghambat speed atau alur kerjamu. Di sisi lain, menjadi perfeksionis adalah suatu kelebihan, karena berarti kamu selalu berusaha untuk mendapatkan hasil kerja terbaik.

Selain mencari sisi positif, kamu juga bisa mengangkat usaha apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi kekuranganmu. Seperti usaha pengendalian atau memperbaiki diri, menambah pengalaman, mengikuti berbagai seminar, kursus, sertifikasi dan sebagainya.

Apa saja contoh jawaban yang bisa digunakan?

Simak beberapa contoh kelemahan yang umum dimiliki oleh seseorang, serta cara mendeskripsikannya secara positif pada pewawancara:

1. Belum memiliki banyak pengalaman kerja

Sebagai fresh graduate, jawaban ini tentu wajar dan dapat dimaklumi oleh para recruiter. Setelah itu, kamu bisa menceritakan pengalaman berorganisasi atau magang yang pernah diikuti semasa kuliah.

Tambahkan juga bahwa kamu sangat excited untuk menambah pengalamanmu di perusahaan ini, dengan banyak-banyak belajar dan bekerja sama dengan para seniormu nantinya.

2. Kurang percaya diri untuk public speaking

Grogi saat harus berbicara di depan umum pasti sering dialami banyak orang. Demikian pula saat harus melakukan presentasi atau mengemukakan ide.

Jelaskan pula usaha untuk mengatasinya, baik dengan mengikuti pelatihan atau rajin menonton video tentang public speaking di Youtube.

3. Tidak sabaran

Sifat tidak sabaran ini bisa dipandang negatif, karena bisa jadi kamu dianggap temperamental sehingga mudah berkonflik dengan rekan kerja.

Namun kamu bisa menjelaskannya lebih jauh, bahwa kamu tidak sabaran untuk menyelesaikan pekerjaan cepat dan efisien. Kamu berusaha untuk selalu disiplin, sehingga semua tugas yang diberikan pun akan selesai tepat waktu.

4. Belum sepenuhnya menguasai skill tertentu

Kebanyakan lowongan kerja menyebutkan daftar skill apa saja yang harus kamu miliki. Misalkan penguasaan bahasa asing atau software tertentu.

Bila ada salah satu skill yang belum sepenuhnya dikuasai, lebih baik sebutkan dengan jujur. Jangan lupa untuk menceritakan usaha yang sedang kamu lakukan untuk meningkatkannya, yaitu dengan mengikuti kursus untuk mendapatkan sertifikasi di bidang tersebut.

5. Sulit percaya pada orang lain

Meskipun terdengar keren karena kamu merasa mampu menyelesaikan pekerjaan sendirian, hati-hati karena kamu juga bisa dianggap sulit bekerja dalam tim.

Tambahkan penjelasan lebih lanjut, bahwa kamu selalu berusaha untuk memberi kepercayaan lebih pada rekan kerjamu. Baik itu dengan mendelegasikan pekerjaan, atau terbuka pada kritik dan saran yang diberikan orang lain.

6. Terlalu detail dan perfeksionis

Kadang kamu bisa menjadi terlalu obsesif terhadap detail-detail terkecil. Hal tersebut bisa menjadi kekurangan karena kamu mungkin akan menghabiskan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan.

Namun di sisi lain, dengan menjadi seorang perfeksionis, hasil kerjamu tentu akan lebih memuaskan dan minim kesalahan. Tapi tambahkan juga bahwa kamu selalu berusaha agar sifat ini tidak mengurangi speed-mu dalam menepati deadline.

7. Kadang ‘tidak enakan’ atau sulit menolak sesuatu

Walau terdengar negatif, kelemahan ini akan lebih dipandang positif oleh perusahaan dan teman-teman timmu nantinya.

Ini berarti bahwa kamu siap untuk membantu bila dibutuhkan, bahkan menerima beban pekerjaan yang lebih. Tapi ingatlah untuk selalu tahu batas kapasitas dan kemampuanmu.

8. Terlalu ambisius

Namanya juga fresh graduate yang masih muda, tentu punya semangat menggebu-gebu untuk sukses. Ambisi untuk mencapai sebuah target atau menyelesaikan pekerjaan tentu hal yang baik, kan?

Sifat ambisius bisa jadi suatu kelemahan bila kamu tidak tahu kapasitas dirimu, atau bahkan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Maka, jelaskan bahwa ambisimu untuk menjadi ‘lebih dari yang lain’ akan dicapai dengan belajar dan bekerja lebih giat, namun tetap mengikuti alur kerja atau sistem yang ada. 

9. Kurang rapi dan teratur

Kelemahan ini juga umum dimiliki oleh banyak orang. Namun usahakan untuk menjelaskan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi kinerjamu nantinya.

Sebutkan usaha-usahamu untuk mengatasinya mulai dari hal-hal terkecil. Seperti merapikan meja kerja, mengorganisir e-mail yang masuk, membuat jadwal to-do-list, serta selalu berusaha untuk tepat waktu.

10. Sulit bekerja sendiri

Bila ini kekuranganmu, hati-hati agar kamu tidak dianggap kurang kompeten atau terlalu bergantung pada orang lain.

Jelaskan bahwa kamu lebih nyaman bekerja dalam tim. Hal ini tentu dapat menjadi nilai plus, karena perusahaan membutuhkan seorang team player yang dapat bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

Apapun jawabanmu, stay calm and be honest!

Semoga artikel ini bisa membantumu untuk menjawab tanpa merasa panik, minder atau berkecil hati dengan kekurangan yang kamu miliki.

Bila kamu menjawab dengan tenang, jelas dan apa adanya, para interviewer pun pasti bisa melihat sisi positif dari setiap kelemahan. Kamu pun akan dinilai sebagai pribadi yang jujur, dewasa dan tentunya semakin potensial untuk di-hire.

 Kalau kamu butuh tips interview lain, simak artikel-artikel menarik dan insightful pada bagian Interview dan Assesmen. Terus ikuti juga berbagai lowongan kerja untuk magang atau fresh graduate di id.prosple.comHappy job hunting!     

Artikel terkait
Bagaimana Menjawab Pertanyaan HRD "Berapa Gaji yang Kamu Harapkan?"
Terlalu pasrah mengenai besaran gaji akan membuatmu terlihat buruk. Yuk, pelajari triknya agar tahu sebanyak apa kamu bi…
Daftar Pertanyaan Yang Perlu Diajukan Fresh Graduate Saat Interview Kerja
Buat para fresh graduate, masih suka bingung gak kalau HRD atau user mengakhiri interview dengan kalimat: “Apakah ada pe…
Panduan Negosiasi Gaji untuk Fresh Graduate
Meski masih fresh graduate maupun sekedar mahasiswa magang, kamu tidak perlu grogi untuk negosiasi gaji. Ikuti saja pand…
Bagaimana Menjawab Pertanyaan HRD "Berapa Gaji yang Kamu Harapkan?"
Terlalu pasrah mengenai besaran gaji akan membuatmu terlihat buruk. Yuk, pelajari triknya agar tahu sebanyak apa kamu bi…
Daftar Pertanyaan Yang Perlu Diajukan Fresh Graduate Saat Interview Kerja
Buat para fresh graduate, masih suka bingung gak kalau HRD atau user mengakhiri interview dengan kalimat: “Apakah ada pe…
Panduan Negosiasi Gaji untuk Fresh Graduate
Meski masih fresh graduate maupun sekedar mahasiswa magang, kamu tidak perlu grogi untuk negosiasi gaji. Ikuti saja pand…